NEWS
Salin Artikel

Cerita Teguh Tetris, Sulap Limbah Kertas Jadi Lukisan Mahal di Jombang

Di antara karya-karya yang berderet, terdapat lukisan wajah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari, wajah Gus Dur dan Shinta Nuriyah dalam satu bingkai, serta lukisan tokoh-tokoh cerita pewayangan.

Lukisan lain menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita legenda hingga panorama alam.

Lukisan-lukisan tersebut ialah karya dari Teguh Tetris (43), warga Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Siapa sangka, sejumlah lukisan dihasilkan dari pemanfaatan limbah kertas.

Lukisan yang dihasilkan dari pemanfaatan dan pengolahan limbah kertas, antara lain lukisan tokoh pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari, lukisan Gus Dur dan istrinya, serta lukisan tokoh dalam cerita Wayang Topeng Jatiduwur.

Tetris menuturkan, proses melukis dengan memanfaatkan olahan limbah kertas, diawali proses penghancuran kertas dengan pemberian air dan mengolahnya menjadi bubur kertas.

Dengan tambahan lem secukupnya, bubur kertas tersebut kemudian ditempelkan ke kanvas sesuai dengan sketsa yang telah ditorehkan.

“Bubur kertas menjadi dasar lukisan, ditempel sesuai dengan sketsa. Sketsanya dibuat dulu, baru ditempeli bubur kertas,” kata Tetris saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, Kamis (26/1/2023).

Dia menjelaskan, untuk menghasilkan karya berkualitas, diperlukan perpaduan bahan yang yang baik.

Pemberian warna sebagai proses penyempurnaan juga memerlukan waktu karena harus menunggu bubur kertas mengering.

“Untuk pemberian warna, saya menggunakan cat akrilik. Melukisnya memang perlu waktu, harus nunggu kering dulu, baru diberi warna,” tutur Tetris.

Bakat Tetris sebagai pelukis terasah sejak kecil. Pria lulusan SMA itu tak memiliki kesempatan untuk belajar di Perguruan Tinggi karena kondisi ekonomi yang terbatas.

Berbekal bakat alami, Tetris belajar melukis secara otodidak. Dia sempat mengabaikan bakatnya dengan bekerja sebagai sales di dealer motor.

Pada 1997, Tetris memutuskan menggeluti profesi sebagai pelukis. Kala itu, bapak dua anak tersebut melukis di atas kanvas dengan pensil maupun cat.

Suatu hari, Tetris mengamati banyak kertas buku pelajaran sekolah yang saat itu berakhir dibakar atau terbuang sia-sia.

Kemudian terbersit dalam pikiran Tetris untuk memanfaatkan kertas-kertas tersebut sebagai bahan dari karyanya.

Percobaan demi percobaan dia lakukan, hingga akhirnya Tetris yakin jika limbah kertas yang telah diolah bisa menghasilkan karya lukis yang unik dan berkualitas.

Sejak 1998, Tetris mulai serius memanfaatkan limbah kertas untuk melukis.

Setelah memastikan lukisannya layak dinikmati publik, dia pun mulai berani memamerkan karyanya di beberapa tempat dalam beragam acara.

“Mulai melukis sejak tahun 1997, kalau melukis dari bubur kertas sejak 1998. Ide awalnya karena melihat banyaknya bekas buku pelajaran, pikirnya waktu itu eman-eman (sayang) kalau hanya dibakar atau dijual kiloan,” ujar Tetris.

Hingga saat ini, Tetris masih melukis dengan menggunakan limbah kertas. 

Diakui Tetris, pesanan lukisan dari limbah kertas memang tidak cukup banyak jika dibandingkan dengan permintaan melukis dengan pensil maupun cat.

“Setiap bulan ada dua sampai tiga pesanan lukisan dari limbah kertas. Peminatnya memang enggak banyak, tetapi setiap bulan ada (pesanan),” ujar Tetris.

Dia mengungkapkan, untuk lukisan dari limbah kertas, dia memberlakukan tarif bervariasi.

Untuk satu bingkai lukisan dengan ukuran 40x60 sentimeter, biasanya dijual dengan harga Rp 800.000 hingga Rp 1 juta.

Variasi harga, lanjut Tetris, juga tergantung pada tingkat kerumitan lukisan maupun tingkat kesulitan dalam melukis. 

Dia menambahkan, pendapatannya sebagai pelukis mengalami penurunan drastis sejak pandemi Covid-19.

Pendapatannya kini rata-rata Rp 5 juta per bulan. Sedangkan sebelum pandemi pria tersebut bisa mencapai Rp 25 juta per bulan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/27/050000678/cerita-teguh-tetris-sulap-limbah-kertas-jadi-lukisan-mahal-di-jombang

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke