Salin Artikel

Mengenal Gunung Argopuro, Pemilik Trek Pendakian Terpanjang di Pulau Jawa

KOMPAS.com - Gunung Argopuro adalah gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur,

Ketinggian puncak Gunung Argopuro mencapai 3.088 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung Argopuro memiliki 3 puncak gunung yang lokasinya berdekatan yaitu Puncak Arca, Puncak Argopuro, dan Puncak Rengganis.

Gunung Argopuro yang terletak di antara Gunung Semeru dan Gunung Raung adalah bekas gunung api yang sudah tidak aktif lagi.

Kini Gunung Argopuro masuk dalam kawasan konservasi Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang

Panjang Trek Gunung Argopuro

Gunung Argopuro dikenal sebagai salah satu tujuan pendakian dengan trek terpanjang di Pulau Jawa yaitu sepanjang 40 kilometer.

Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendakian Gunung Argopuro membutuhkan waktu selama empat hingga lima hari.

Untuk menuju Puncak Argopuro, pendaki dapat memulai perjalanan dari dua pintu masuk yakni via Bermi di Kabupaten Probolinggo dan via Baderan di Kabupaten Situbondo,

Perbedaan kedua jalur tersebut ada pada panjang trek dan topografi yang dilewati.

Trek pendakian via Baderan lebih landai namun lebih panjang, sementara pendakian via Bremi lebih curam namun jaraknya lebih dekat dari puncak.

Legenda Dewi Rengganis di Gunung Argopuro

Setiap gunung pasti memiliki cerita tersendiri, seperti Gunung Argopuro yang lekat dengan legenda Dewi Rengganis.

Konon Puncak Rengganis adalah bekas tempat bersemedi Dewi Rengganis, seorang putri dari Kerajaan Majapahit.

Keberadaan makam serta beberapa bangunan petilasan tak utuh di Puncak Rengganis diperkirakan dibangun pada abad ke-12 masehi dan diyakini masyarakat setempat sebagai sisa-sisa kerajaan yang dipimpin oleh Dewi Rengganis.

Sementara itu, masyarakat setempat dan beberapa pendaki meyakini Dewi Rengganis menjaga wilayah Gunung Argopuro hingga area Danau Taman Hidup.

Sosok Dewi Rengganis disebut akan menampakkan diri di depan pendaki yang berniat buruk untuk menerima akibat dari perbuatannya.

Terlepas legenda tersebut, Danau Taman Hidup menjadi salah satu spot yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki.

Keindahan panorama Gunung Argopuro, terutama di spot dermaga kayu tua Danau Taman Hidup saat kabut mulai turun kerap dijadikan tempat berfoto yang paling dinanti.

Sumber:
 disporaparbud.probolinggokab.go.id  
 jasling.menlhk.go.id  
 regional.kompas.com  (Editor : Rachmawati)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/23/224843578/mengenal-gunung-argopuro-pemilik-trek-pendakian-terpanjang-di-pulau-jawa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com