Salin Artikel

Kunjungi Proyek Pembangunan Pasar Induk Among Tani, Pj Wali Kota Batu: Sudah 85 Persen

Aries mengaku, kunjungan itu merupakan salah satu arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat pelantikan. Khofifah berpesan agar Aries membantu percepatan proyek strategis nasional di Kota Batu.

"Pasar induk ini dibiayai oleh APBN, oleh sebab itu kenapa saya hari ini mencoba melihat bagaimana proses perkembangannya, ternyata sesuai dengan hasil yang kami lihat dan dipaparkan oleh pelaksana proyek sudah berjalan sekitar 85 persen," kata Aries di Kota Batu, Senin (23/1/2023).

Dia optimistis, Pasar Among Tani bisa diresmikan sesuai target pada Mei 2023. Aries juga meminta seluruh phak benar-benar menuntaskan pembangunan pasar seluas 35.077 meter persegi itu tanpa masalah.

"Jangan sampai pedagang kita sudah masuk belum ada proses apa pun, yang kita harapkan tidak ada lagi masalah. Jadi begitu pedagang masuk sudah nyaman, konsumen masuk juga sudah nyaman, termasuk infrastruktur, transportasi dan segala macam yang ada pendukungnya," katanya.

Aries mengecek beberapa bagian di pasar, seperti lapak, kios, hydrant, toilet, dan lainnya. Bangunan yang mengusung konsep green building itu terlihat terang saat siang hari.

"Bagaimana hydrant-nya, bagaimana proses alurnya, bagaimana fasilitas kelengkapan, termasuk klasifikasi kesehatannya, untuk mendukung agar kalau ada gejala hal yang bencana, yang mungkin akan terjadi, sudah disiapkan oleh seluruh pihak," katanya.

Bahkan, kata Aries, akan ada tim pembasmi tikus di Pasar Among Tani demi kenyamanan pedagang dan pembeli.

"Ini pasar yang sudah modern, kita berharap bahwa nanti yang sekecil apapun itu bisa kita antisipasi, termasuk tikus. Kita berharap bahwa tidak ada lagi pasar sebagus ini itu ada tikusnya, jadi nanti ada tim hunter mouse itu yang kita sudah siapkan sehingga konsumen dan juga pedagang juga merasa nyaman di tempat ini," ungkapnya.

"Kita berharap karena ini proyek strategis nasional pasti Presiden yang meresmikan karena APBN," katanya.

Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, nantinya pasar tersebut mampu menampung sebanyak 3.306 pedagang dengan 1696 kios dan 934 los.

Dia berharap, adanya percepatan penyelesaian pembangunan sehingga seluruh pedagang dapat segera pindah dari pasar relokasi.

"Tidak ada penambahan pedagang, yang jelas pindahnya pedagang kesini setelah hari raya, kita harap ada percepatan, sehingga kita lebih mempersiapkan sejak awal," kata Eko.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/23/134848078/kunjungi-proyek-pembangunan-pasar-induk-among-tani-pj-wali-kota-batu-sudah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com