Termakan Desas-desus, Pria di Probolinggo Bakar Mobil Warga

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - AZ (37), terduga pelaku pembakaran mobil Terios milik S di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditangkap polisi.

Dia mengaku membakar mobil korban karena mengira korban yang melaporkan dirinya ke polisi atas kasus pembalakan liar atau illegal logging.

AZ yang tercatat sebagai warga Kecamatan Gading mengaku menyesali perbuatannya hingga harus meringkuk di sel tahanan. Informasi bahwa S melaporkannya ke polisi diakuinya salah.

"Saya emosi setelah mendengar informasi bahwa S yang melaporkan saya ke polisi. Ternyata tidak benar. Saya menyesal," kata AZ dalam konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Jumat (20/1/2023).

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pelaku ditangkap berdasarkan hasil dari serangkaian penyelidikan.

"Ternyata pelaku juga melakukan penebangan pohon liar di area hutan Kecamatan Gading," kata Arsya.

Arsya menambahkan, pelaku termakan desas-desus atau informasi yang belum jelas kebenarannya. AZ mengira korban telah melaporkan dirinya ke pihak kepolisian atas aksi pembalakan liar yang dilakukannya. Setelah ditelusuri, korban dan pelaku tidak ada kaitannya.

AZ ditangkap polisi dengan barang bukti motor dan botol bensin yang digunakan membakar mobil.

AZ dijerat dengan Pasal 406 KUHP terkait tindak pidana pembakaran mobil dan Pasal 83 Ayat 1 Huruf b Undang-undang No 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Daihatsu Terios milik Salman (41), warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Probolinggo, Jawa Timur, dibakar oleh orang tak dikenal, pada Rabu (4/1/2022).

Kanit Reskrim Polsek Pakuniran Iptu Adi Pradana mengatakan, peristiwa pembakaran mobil bernomor polisi W 1319 WG itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB saat pemilik tertidur lelap di kamarnya.

“Pemilik mobil terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ledakan di garasi mobilnya. Ternyata, mobilnya terbakar. Ia pun meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan api,” terang Adi, Rabu.