Salin Artikel

Pasien RSJ yang Tewas Kecelakaan di Blitar Diduga Kebingungan Cari Jalan

Kasat Lantas Polres Blitar AKP Kadek Adhitya Yasa Putra mengatakan bahwa ketika kecelakaan tunggal yang menewaskan pasien rumah sakit jiwa itu terjadi, korban sedang kebingungan mencari jalan menuju ke kampung halamannya.

“Kemungkinan korban bingung ingin pulang,” ujar Kadek kepada Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

“Awalnya dia kabur dengan sepeda motor dari arah malang ke barat hingga masuk wilayah Blitar. Tapi pada saat kecelakaan, korban sedang melaju dari barat ke arah timur atau kembali ke arah Malang,” tambahnya.

Menurut Kadek, usai kabur dari RSJ Lawang menggunakan sepeda motor milik seorang perawat, Kamis (19/1/2023) sekitar pukul 15.15 WIB, Yuswono salah mengambil arah barat, yakni Malang menuju arah Kabupaten Blitar.

Padahal jika pasien tersebut hendak pulang ke kampung halamannya di Lumajang, lanjutnya, seharusnya dari Malang dia menuju ke arah selatan dan kemudian ke arah timur.

Kadek tidak dapat memastikan mengapa Yuswono membelokkan sepeda motor yang dia kendarai ke arah barat atau menuju wilayah Kabupaten Blitar.

"Apa karena korban memang tidak tahu jalan, bingung arah, atau karena dia panik karena informasinya sempat dikejar oleh satpam RSJ Lawang hingga wilayah Singosari, Malang,” tuturnya.

Jika tanpa berhenti, kata Kadek, seharusnya perjalanan dengan kendaraan roda dua dari Lawang di Kabupaten Malang menuju ke lokasi terjadinya kecelakaan di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam.

Sementara, lanjutnya, Yuswono dilaporkan kabur dari RSJ Lawang pada Kamis sore pukul 15.15 WIB dan kecelakaan yang menewaskan dirinya itu terjadi pada Kamis malam pukul 19.30 WIB.

“Seharusnya pada pukul 17.00 WIB korban sudah berada di wilayah Kecamatan Kesamben. Ada waktu lebih dari 2 jam sampai ke waktu kecelakaan. Mungkin korban sempat berputar-putar di wilayah Kabupaten Blitar,” terang Kadek.

Hingga kemudian, lanjutnya, Yuswono memutuskan kembali ke arah malang namun dalam perjalanan tersebut dia kehilangan kendali sepeda motornya usai melewati sebuah tikungan di Desa Pasiraman, Kecamatan Kesamben.

Sepeda motor Honda Supra bernopol N 6137 TDV itu kemudian turun dari aspal jalan dan menabrak pohon beringin yang berdiri sekitar 5 meter dari bahu jalan.

Kadek menambahkan bahwa saat kecelakaan terjadi Yuswono memakai helm yang tidak lain adalah milik perawat yang sepeda motornya dia gunakan untuk kabur tanpa izin pemiliknya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemotor tewas dalam kecelakaan tunggal di Desa Pasiraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar usai menabrak pohon beringin besar, Kamis malam. Diduga korban adalah pasien rumah sakit jiwa karena mengenakan pakaian seragam pasien RSJ Lawang.

Polisi baru mendapatkan konfirmasi bahwa korban adalah pasien RSJ Lawang pada Jumat pagi berdasarkan laporan dari pihak rumah sakit yang terletak di wilayah Kabupaten Malang itu.

Korban adalah laki-laki berusia 34 tahun bernama Yuswono yang tercatat sebagai warga Desa Purworejo, Kecamatan Sundoro, Kabupaten Lumajang.

“Informasi dari pihak RSJ Lawang, korban sudah dirawat di sana selama 1 bulan akibat gangguan kejiawaan,” tambah Kadek.*

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/20/142549878/pasien-rsj-yang-tewas-kecelakaan-di-blitar-diduga-kebingungan-cari-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke