Salin Artikel

Duka Santri di Pasuruan, Nyawa Melayang Usai Dibakar Sang Senior karena Tuduhan Mencuri...

INF meninggal dunia, Kamis (19/1/2023) setelah 19 hari menjalani perawatan dan sempat menjalani operasi di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur.

Tuduhan pencurian hingga pembakaran

Peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada malam tahun baru atau Sabtu (31/12/2022) malam.

Saat itu, menurut keterangan pengurus pondok pesantren, INF terlihat membuka lemari rekannya.

"Di salah satu kamar, korban tepergok sedang membuka lemari salah satu temannya. Saat ditanya, korban mengaku sedang mengembalikan uang yang pernah dicurinya," kata Kepala Pondok Pesantren Al Berr, M. Fathikhurrohman saat diwawancarai, Senin (2/1/2023).

Pengurus kemudian meminta salah satu wali kamar menanyakan pada korban terkait dugaan pencurian tersebut.

Namun di saat bersamaan, santri senior berinsial MHM mendatangi korban dengan penuh emosi.

"Saat menanyai di kamar korban, pelaku MHM datang dari kamarnya yang berada di sebelah kamar korban, sambil marah-marah, menanyakan apakah korban juga mengambil uangnya," kata dia.

Menurut dia, salah satu rekan MHM lalu melempar botol platik berisi BBM jenis Pertalite ke tembok di dekat korban.

Namun dari penjelasan polisi, pelempar botol plastik tersebut adalah MHM.

BBM yang dilempar, sebelumnya digunakan para santri membersihkan lingkungan dan membakar sampah di lingkungan ponpes.

Cairan itu lalu mengenai tubuh korban.

"Pelaku mengancam apabila korban tidak mengaku akan membakar tubuhnya. Lantas api itu benar-benar menyulut tubuh korban yang terkena BBM," katanya.

Sempat disebut kecelakaan

Guru Pondok Pesantren Al Berr Abdul Aziz mengungkapkan bahwa peristiwa itu adalah kecelakaan.

Menurutnya, tidak ada niatan santri membakar santri lain yang merupakan juniornya.

"Kejadian ini kami anggap sebagai kecelakaan. Tidak ada unsur kesengajaan. Tidak ada satu pun santri kami yang punya niat dengan sengaja membakar temannya sendiri," kata dia, Senin.

Setelah kejadian tersebut, polisi menetapkan santri senior berinsial MHM dari Kecamatan Pandaan, Pasuruan sebagai tersangka.

MHM dijerat Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Terhadap Anak juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

JPU sudah melimpahkan berkas perkara kekerasan ke PN Bangil pada 16 Januari 2023.

MHM didakwa melanggar ketentuan Pasal 80 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak Jo UU RI Nomor 11 Tahun 2012.

Menurutnya, terdakwa terancam ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp 100 juta.

Korban pembakaran berinsial INF mengembuskan napas terakhir pada Kamis (19/1/2023) setelah 19 hari menjalani perawatan di rumah sakit.

"Betul meninggal dunia pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi," katanya melalui telepon, Kamis.

Menurutnya INF sempat menjalani operasi kulit.

Namun untuk kondisi korban sebelum meninggal dunia, polisi masih menunggu konfirmasi dari dokter.

"Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Imron Hakiki | Editor: Krisiandi, Dheri Agriesta, Andi Hartik, Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/19/124527378/duka-santri-di-pasuruan-nyawa-melayang-usai-dibakar-sang-senior-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke