Salin Artikel

Nama Ganjar dan Prabowo Muncul dalam Musra Relawan Jokowi di Surabaya

Dalam forum tersebut diusulkan nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden yang sebagai pengganti Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2024.

Musra yang digelar di Grand City Surabaya itu dihadiri ribuan relawan dari berbagai daerah dan kelompok.

Setiap perwakilan relawan capres-cawapres yang hadir mengungkapkan keunggulan jagoannya. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan banyak lagi lainnya.

Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea mengapresiasi antusiasme relawan dan masyarakat Jatim yang hadir membanjiri forum tersebut.

"Kita pastikan Musra Jatim jadi Musra termegah dan terbesar. Semoga muncul pemimpin penerus Jokowi dari rangkaian Musra ini," kata Andi Gani di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, puncak musyawarah akan berlangsung di Jakarta pada pertengahan Maret.

"Di puncak Musra nanti kita akan diumumkan tiga nama capres-cawapres yang menduduki posisi tertinggi selama berlangsungnya Musra," jelasnya.

Andi menambahkan, tiga nama capres dan cawapres itu akan dilaporkan ke Presiden Jokowi.

Sepanjang musyawarah, tiga besar capres yang diusulkan para relawan yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Adapun nama cawapres ada nama Mahfud MD dan Sandiaga Uno.

"Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kedua nama ini banyak dielu-elukan para buruh," katanya.

Pendukung menyebutkan, Prabowo paling cocok sebagai pengganti Jokowi karena sosoknya yang tegas dan dianggap paling mumpuni memimpin bangsa Indonesia.


Sementara itu, nama Menko Polhukam Mahfud MD didukung peserta musra yang juga mahasiswa Universitas Dr Soetomo Surabaya, Hendrik Rara Lunggi.

Menurut dia, Indonesia butuh pendekar pendobrak kebuntuan hukum dan penegak keadilan seperti Mahfud MD.

Sejak menjadi Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan Menko Polhukam, Mahfud dinilai telah menelurkan berbagai kebijakan dan dobrakan kebuntuan persoalan hukum.

"Di masa Pemerintahan Pak Jokowi, beliau mengawal penuntasan kasus dari mulai BLBI, Sambo, Kanjuruhan, kasus korupsi, dan kasus hukum lainnya," jelas Ketua BEM Unitomo ini.

Ketua Umum Relawan Sapulidi Nusantara sekaligus Ketua Umum ormas Arek Jogoboyo Ahmad Badruttamam mengapresiasi dan mendukung Musra XIII di Surabaya.

Apa pun hasil Musra, pihaknya mengaku tetap akan satu barisan dengan pilihan politik Presiden Jokowi.

"Apa pun hasil dari Musra XIII, sikap dari Sapulidi Nusantara dan Jogoboyo tetap patuh sepenuh hati pada keputusan Pak Jokowi," tegasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/16/091654578/nama-ganjar-dan-prabowo-muncul-dalam-musra-relawan-jokowi-di-surabaya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com