Salin Artikel

Kasus PMK Kembali Muncul di Lamongan, 50 Ekor Sapi Terjangkit

LAMONGAN, KOMPAS.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kembali ditemukan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sebanyak 50 ekor sapi ditemukan terjangkit penyakit menular itu.

Bahkan, beberapa ekor di antaranya sudah ada yang mati dan dilakukan pemotongan paksa.

Temuan sebanyak 50 ekor sapi terjangkit PMK tersebut merupakan angka kumulatif sejak Rabu (4/1/2023). Padahal sebelumnya, Kabupaten Lamongan sudah nihil kasus alias tidak ditemukan kasus PMK pada sapi milik peternak.

"Ada 46 sapi yang sakit. Sebenarnya ada 50 ekor sapi, terus ada yang mati, ada yang (sudah) dipotong paksa," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Mohammad Wahyudi, Jumat (13/1/2023).

Menurut Wahyudi, sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebut dibeli peternak Lamongan dari luar daerah. Sapi asal luar daerah Lamongan itu kemudian dibeli peternak dan dibawa ke Lamongan.

"Itu sapi dari luar (Lamongan) semua. Sapi baru, baru beli maksudnya. Ada dari Tuban, Bojonegoro," ucap Wahyudi.

Wahyudi mensinyalir, masuknya sapi terjangkit PMK ke Lamongan tersebut dikarenakan para peternak kurang jeli saat memilih dan memilah sapi yang akan dibeli. Termasuk, tidak memperhatikan apakah sapi itu sudah divaksin atau belum.

Sementara itu, 50 ekor sapi yang terjangkit PMK tersebut tersebar di Kecamatan Paciran, Solokuro, Laren, Modo, Babat, Kedungpring, Mantup, Tikung, Ngimbang dan Sambeng.

"Kami sudah imbau dan sarankan kepada para peternak untuk lebih teliti pada saat membeli. Apalagi sapi dari luar Lamongan. Ada baiknya dilakukan karantina mandiri dulu," kata Wahyudi.

Terlepas dari munculnya kembali kasus PMK, Disnakeswan Lamongan mengaku sudah rutin melaksanakan vaksinasi bagi sapi yang ada di Lamongan. Agenda vaksinasi yang disebut telah menyentuh sekitar 78 persen dari populasi sapi yang ada di Kabupaten Lamongan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/13/210921478/kasus-pmk-kembali-muncul-di-lamongan-50-ekor-sapi-terjangkit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke