Salin Artikel

Sosok Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Blitar, Residivis yang Sudah 5 Kali Dipenjara

Para pelaku yang sudah ditangkap adalah NT (52), otak di balik perampokan rumah dinas. Setelah NT, polisi berhasil menangkap dua tersangka lainnya yakni AJ (57) dan AS (52).

AJ ditangkap di SPBU di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sementara AS ditangkap di Medan saat menginap di kos adiknya

Sementara dua pelaku yang buron adalah Oki Supriadi dan Medi Afrianto.

Sosok otak perampokan, 5 kali keluar masuk penjara

Polisi menyebut NT sebagai otak perampokan tersebut. Ia adalah pelaku yang pertama kali berhasil ditangkap polisi di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dari Rp 730 juta yang dirampok, ia mendapatkan bagian terbanyak yakni Rp 140 juta. Ia juga yang membeli satu unit mobil Innova hitam yang digunakan dalam aksi pencurian.

Pria 52 tahun itu yang merancang perampokan dengan menyiapkan pelat nomor warna merah.

Ketiga pelaku yang ditangkap adalah residivis yang kerap keluar masuk penjara termasuk NT.

Ia memiliki peran krusial karena menjadi pemimpin sekaligus koordinator aksi perampokan. NT adalah pria kelahiran Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur yang tinggal di Bekasi Utara.

Ia tercatat sudah lima kali keluar masuk penjara dengan kasus yang berbeda-beda, salah satunya adalah kasus perampokan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.

"Ini sudah lima kali menjalani hukuman sejak 2008, 2012, 2017, 2019, terakhir 2020 di Madiun. Rencana kita akan telusuri pendalaman terhadap proses ini seluruhnya," ujar dia.

Menurut Kombes Pol Totok, NT mendapatkan uang terbanyak karena menjadi otak perampokan dan pemimpin komplotan.

"Yang paling besar adalah MT, karena sebagai otak untuk melakukan aksi Pasal 365, termasuk merancang, termasuk yang menyiapkan pakaian termasuk yang beli Innova. Sisanya Rp100 juta, Rp115, dan Rp125 juta," pungkasnya.

Sementara itu, Kanit III Subdit III Jatanras Dirreskrimum Polda Jatim, Kompol Trie Sis Biantoro menjelaskan para perampok berani melakuakan aksinya karena sudah pernah dipenjara sebelumnya.

"Iya karena mereka kerap keluar masuk penjara. Kecenderungannya memiliki keberanian untuk melakukan perampokan. Mereka residivis berbagai wilayah di Papua. Iya berani berdasarkan pengalaman," terangnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku tak mengenali para pelaku perampokan lantaran disekap bersama istrinya.

"Saya disekap, mata saya tidak bisa melihat, tidak ada yang kenal (pelaku). Yang jelas saya menghargai upaya yang dilakukan Polda, setidaknya ada tiga pelaku yang tertangkap, saya doakan semoga yang dua segera tertangkap," kata dia, Kamis (12/1/2023)

Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah menangani kasus perampokan yang dialaminya.

"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Jatim beserta jajarannya, yang telah bekerja keras, yang telah menunjukkan pelaku, ada tiga orang yang sudah tertangkap," jelas Santoso.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Blitar Kota beserta jajarannya yang ikut membantu mengungkap kasus itu," ucapnya.

Meskipuan belum semua pelaku ditangkap, Santoso mengapresiasi adanya progres dalam kasus perampokan yang sempat membuat sang istri trauma.

"Dalam waktu satu bulan, pelakunya sudah tertangkap meskipun belum semuanya. Ini menjadi pelajaran berarti bagi kita semua," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Krisiandi), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/13/155100778/sosok-otak-perampokan-rumah-dinas-wali-blitar-residivis-yang-sudah-5-kali

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke