Dari jumlah tersebut tiga orang warga meninggal dunia.
Angka itu dihimpun dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung selama dua bulan terakhir.
"Sejak akhir 2022 hingga awal Januari 2023 sudah ada tiga warga meninggal akibat leptospirosis," ungkap Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka, Rabu (11/1/2023), seperti dilansir dari Antara.
Gejala
Didik mengatakan, warga yang terjangkit penyakit ini mengalami sejumlah gejala.
Yakni demam tinggi, badan menggigil, muntah, radang mata seperti iritasi, hingga rasa nyeri pada otot betis.
Warga yang meninggal memiliki riwayat gangguan ginjal sehingga kondisinya lebih rentan.
Adapun tiga warga yang meninggal dunia masing-masing berasal dari Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut dan Desa Punjul Kecamatan Karangrejo.
Kemudian Desa Dono, Kecamatan Sendang.
Kasus terbanyak berada di Desa Dono, tiga warga terjangkit dan satu di antaranya meninggal.
Dinkes turun tangan
Didik mengatakan, Dinas Kesehatan turun tangan melakukan penanganan dan pelacakan epidemiologi wabah menular di lingkungan penderita.
Menurutnya penyakit ini berasal dari kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira.
"Masuknya (ke manusia) lewat luka terbuka atau melalui makanan," katanya.
Dia mengimbau warga menerapkan pola hidup dan makan yang bersih.
Sumber: Antara
https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/12/080633778/3-warga-tulungagung-meninggal-akibat-leptospirosis-ini-gejalanya