Salin Artikel

Penambang Belerang di Kawah Ijen Banyuwangi Nekat Beraktivitas meski Status Waspada

Mereka tetap menambang belerang seperti biasa walau saat ini gas dan air di Kawah Ijen sedang naik.

Bahkan para penambang menggunakan perahu rakitan untuk bisa menjangkau lokasi tambang belerang yang tertutup air danau.

"Iya, teman-teman penambang tetap beraktivitas," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwantono, kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Menurut Purwantono, pihak BKSDA sudah mengingatkan para penambang untuk tidak mendekati Kawah Ijen. Namun, belerang sudah menjadi sumber nafkah mereka.

"Sudah sering kami imbau sebenarnya," ujarnya.

BKSDA tetap menyarankan kepada para penambang untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap agar terhindar dari gas beracun.

"Kita sarankan untuk pakai masker lengkap. Juga kain basah untuk mencegah gas beracun masuk ke saluran pernapasan," ungkap Purwantono.

Namun, Purwanto mengatakan, para penambang belerang beberapa kali membantu.

"Beliau-beliau itu yang punya pengalaman dan pengetahuan lama di Kawah Ijen. Mereka justru paham dan sering memberi informasi kepada kita terkait kondisi terbaru di atas," terang Purwantono.

Sementara itu Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan mengatakan, saat ini status gunung setinggi 2.386 meter di atas permukaan laut itu masih belum berubah.

"Sesuai rilis dari Badan Geologi masih belum berubah statusnya, masih level II Waspada," ujarnya saat berada di Pos PGA Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Bahkan, menurut dia, volume dan suhu air danau yang berada di Kawah Gunung Ijen masih meningkat dan belum berubah.

Diketahui, kegempaan gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso itu terjadi sejak 1 Januari 2023. Kegempaan masih didominasi oleh gempa permukaan.

Gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 82 kali dan gempa embusan terekam sebanyak 32 kali.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/10/115745478/penambang-belerang-di-kawah-ijen-banyuwangi-nekat-beraktivitas-meski-status

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke