Salin Artikel

Detik-detik Balita di Trenggalek Tertembak Senapan Angin hingga Peluru Bersarang di Kepalanya

Akibatnya, peluru senapan angin tersebut bersarang di kepalanya. Hingga saat ini korban menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang.

Korban berinisial KA (5), anak ketiga pasangan BR (40) dan SW (35), warga Dusun Widoyoko Desa Kamulan Kecamatan Durenan Trenggalek.

"Korban merupakan anak bungsu dan belum sekolah," tutur Kepala Desa Kamulan Masruri melalui sambungan telepon, Selasa (10/01/2023).

Menurut Masruri, korban tertembak senapan angin pada Jumat (30/12/2022) di rumah neneknya.

Peluru senapan angin tersebut mengenai KA, dan bersarang di kepala, tepatnya di atas telinga sebelah kirinya.

Kronologi

Mulanya, korban KA bermain bola bersama kedua kakaknya, yakni MA (12) dan NA (8) di rumah belakang. Sedangkan rumah korban berada di bagian depan.

"Bagian belakang itu rumah limas dan masih milik keluarganya. Memang biasa untuk bermain anak-anak," ujat Masruri.

Bola yang mereka gunakan bermain tiba-tiba tersangkut di atas lemari. Kemudian sang kakak korban yakni MA berinisiatif mengambilnya.

MA berpijak diatas kursi dan naik lagi ke atas meja mesin jahit untuk mengambil bola. Dari atas meja tersebut MA berupaya menggapai bola yang berada di atas lemari.

"Dari meja mesin jahit, kakaknya ini berupaya menggapai bola. Dalam kondisi setengah nyampai setengah tidak nyampai. Meraba atas almari untuk menggapai bola," terang Masruri.

Saat itu, tangan MA menyentuh sebuah benda kayu panjang yang ternyata senapan angin di atas lemari tersebut. 

Karena penasaran, MA hendak meraih dan melihat. Namun ketika berupaya menjangkau benda tersebut, tiba tiba meja mesin jahit sebagai pijakannya roboh.

"Meja mesin jahit model jaman dulu. Mungkin sebagian sudah lapuk tidak sekuat dulu," katanya.

MA tiba-tiba jatuh bersamaan dengan senapan angin itu.

"Tanpa disangka ketika jatuh, senapan angin itu meletus dan mengenai adik MA yakni KA," papar dia.

Tangis KA seketika pecah sambil memegangi kepalanya menahan sakit.

"Mendengar suara tangis sang cucu, neneknya yang tengah berbaring di rumah depan bergegas keluar menghampiri KA di rumah belakang," ujar Masruri.

Melihat KA memegang kepala sambil menangis dan ternyata ada luka di kepala, sang nenek berteriak memanggil ayahnya.

Dalam situasi panik, korban dilarikan ke Puskesmas Baruharjo Kecamatan Durenan dengan cara dibopong oleh sang ayah.

"Karena cukup parah, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung," kata Masruri.

Sesaat menjalani perawatan di RSUD dr. Iskak, korban kemudian disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani operasi.

Hingga saat ini, korban KA masih menjalani perawatan intensif di RSSA Malang di ruang ICU.

Senapan yang meletus itu ternyata merupakan milik paman korban  dan biasa digunakan berburu tikus di sawah.

"Senapan angin itu milik pamannya, biasanya untuk nembak tikus," ujar Masruri.

Butuh biaya

Sejak awal kejadian hingga saat ini, Selasa (10/01/2023) orangtua juga saudara korban semua berada di RSSA Malang, menunggu korban KA dirawat.

"Senin (2/1/2023) korban menjalani operasi dan biaya tidak di-cover oleh BPJS," kata Masruri.

Paman korban sempat menyampaikan kesulitannya kepada dirinya selaku kepala desa.

"Sempat menghubungi saya, agar dibuatkan surat keterangan tidak mampu dan langsung saya buatkan," terang Masruri.

Kemudian Masruri membuat surat permohonan bantuan ke sejumlah instansi salah satunya dinas sosial. Pengajuan tersebut juga gagal, karena proses pengobatan tidak ditanggung dinas sosial.

"Sesuai penjelasan paman korban, biaya operasi tersebut sebesar Rp 200 juta. Dan mereka ini keluarga kurang mampu. Jadi mereka di Malang hanya pasrah, dan selalu memikirkan bagaimana biayanya," terang Masruri.

Upaya permohonan bantuan yang diajukan kepala desa pun akhirnya membuahkan hasil.

"Bersyukur, kemungkinan biaya Rp 200 juta di-cover oleh Baznas Trenggalek, yang digalang melalui donasi," kata Masruri.

Saat ini, korban KA sudah selesai menjalani operasi, namun masih dirawat di ruang ICU RSSA Malang.

Kondisi korban belum sepenuhnya membaik.

"Dibilang membaik, ya berangsur baik. Soalnya kondisinya masih naik turun, juga menjalani perawatan serius dan katanya juga mau operasi lagi pada bagian pernapasan. Katanya ada masalah di bagian pernapasan," papar Masruri.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/10/103506678/detik-detik-balita-di-trenggalek-tertembak-senapan-angin-hingga-peluru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke