Salin Artikel

Tak Hanya Pukul 15 Siswi, Kepala MTs di Gresik Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

KOMPAS.com - AN, seorang Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur tidak hanya memukul 15 siswinya tetapi juga melakukan pelecehan seksual.

Dugaan pelecehan seksual itu didapat berdasarkan keterangan dari sejumlah korban.

Hal tersebut memperkuat keluarga korban untuk tidak mencabut laporan kasus tersebut ke polisi.

Pelecehan seksual

Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan mengatakan, pelimpahan berkas kasus dari Polsek sudah diterima tadi pagi.

Terlapor AN, ternyata tidak datang memenuhi panggilan saat di Polsek Manyar.

Kemudian, para pelapor enggan mencabut laporan karena AN karena selain memukul siswi hingga pingsan, diduga kuat juga melakukan pelecehan seksual kepada siswi.

Dugaan pelecehan tersebut, disampaikan sejumlah orang.

"Ada dugaan pelecehan seksual yang dilakukan AN berdasarkan keterangan beberapa korban," ujar dia dikutip dari Tribunnews.com , Jumat.

Kendati demikian, pihaknya masih mengumpulkan semua korban dan akan dimintai keterangan satu per satu.

Selain itu, Satreskrim Polres Gresik juga membentuk tim khusus karena diduga kepala sekolah yang kini nonaktif itu kabur melarikan diri.

"Kami bentuk timsus untuk segera mengamankan pelaku," pungkas Aldhino.

Awal mula kejadian

Sebelumnya, AN diduga memukul 15 siswinya hingga empat siswi diantaranya sempat pengsan.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Manyar AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan, kejadian dugaan kekerasan oleh oknum kepala sekolah terhadap 15 siswinya itu terjadi pada Selasa (3/1/2023).

Peristiwa terungkap setelah salah satu orangtua korban yang tidak menerima perlakuan kekerasan terhadap anaknya, melapor ke polisi.

"Kejadiannya Selasa kemarin, diketahui setelah salah satu orangtua korban datang ke Polsek melaporkan kejadian. Melaporkan jika anaknya menjadi korban kekerasan," ujar Windu saat ditemui di Mapolsek Manyar, Kamis (5/1/2023).

Polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Diketahui, korban tak hanya satu orang namun 15 orang sisiwi yang duduk di bangku kelas IX.

Penyebab pukul siswa

Kepala sekolah memukul para siswi usai mereka kedapatan membeli makanan di luar sekolah.

Pihak sekolah memang telah melarang siswa-siswi membeli makanan di luar.

"Mereka semua kemudian dikumpulkan dan terjadi itu (pemukulan). Ada yang hingga pingsan," ucap Windu.

Kanit Reskrim Polsek Manyar Iptu Joko Supriyanto menambahkan, dari hasil penyelidikan, terdapat 15 siswi yang turut menjadi korban dugaan kekerasan oleh kepala sekolah.

"Awalnya hanya satu siswi yang kami ketahui pingsan, tapi ternyata ada lagi tiga siswi lain, jadi ada empat orang yang pingsan. Sudah kami lakukan visum kepada keempatnya, dipukul di bagian kepala," kata Joko.

Dicopot jabatan

Setelah kejadian itu, AN akhirnya diberhentikan dari jabatannya.

Keputusan penghentian tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan yang menaungi MTs, Ali Muchsin.

"Kami melakukan tindakan tegas, per hari ini, Pak AN yang menjabar kepala sekolah, kita berhentikan dan kita ganti Plt," kata dia, Kamis (5/1/2023).

Selain karena dugaan penganiayaan, keputusan penghentian AN juga dilakukan demi proses trauma healing siswa yang menjadi korban.

"Kalau beliaunya (AN) masih di sini nanti tidak bisa trauma healing, sebab anak-anak masih bertemu," kata dia.

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/07/060000178/tak-hanya-pukul-15-siswi-kepala-mts-di-gresik-diduga-lakukan-pelecehan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke