Salin Artikel

Takut Jarum Suntik, Korban Patah Tulang Tragedi Kanjuruhan Ini Baru Bersedia ke RS 3 Bulan Setelah Kejadian

Saat Tragedi Kanjuruhan, Lilik mengalami patah tulang di bagian lengan kanannya.

Namun selama tiga bulan, Lilik tak berobat ke rumah sakit lantaran takut dengan jarum suntik.

Dia hanya menjalani pengobatan alternatif ke tukang pijat.

Baru pada Kamis (5/1/2023) Lilik masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Kemudian pada Jumat (6/1/2023), Lilik menjalani prosedur operasi.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, mulanya Lilik tak kunjung sembuh karena hanya melakukan pengobatan alternatif.

Lilik tak mau berobat ke rumah sakit lantaran takut dengan jarum suntik sejak kecil.

"Kami mendapat informasi tentang Lilik ini dari rekan-rekan Aremania yang ada di Kabupaten Malang. Setelah kami cek salah satu kendalanya adalah Mbak Lilik ini takut dengan jarum suntik," ungkap Kholis saat menjenguk Lilik di RSUD Kanjuruhan, Jumat (6/1/2023).

Jajaran Polres Malang akhirnya mengirim tim trauma healing dan psikolog untuk mendampingi rasa trauma Lilik pada jarum suntik.

"Alhamdulillah, tim trauma healing akhirnya bisa meyakinkan dan membujuk Lilik agar patah tulang yang dialaminya dirawat secara medis," jelasnya.

Untuk proses penanganan medis Lilik, Kholis menyebut pihaknya berkomunikasi dengan Bupati Malang, hingga akhirnya diarahkan untuk ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Semua biaya pengobatan pun digratiskan.

"Proses operasi tadi pagi berjalan lancar. Kini tinggal menunggu pemulihan," imbuhnya.

Tampak Lilik tergeletak lemas usai menjalani operasi di lengan tangan kanannya.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo menjelaskan, saat pertama kali masuk ke rumah sakit, terdapat benjolan di tulang Lilik saat dia pertama kali dibawa ke rumah sakit, Kamis (5/1/2023).

Menurutnya, diperlukan tindakan operasi.

"Terlihat ada yang benjol dan keras di lengan kanannya. Itu karena sambungan tulang yang patah nyembul ke luar. Makanya harus dioperasi, dipasang pelat dan diluruskan kembalikan seperti sedia kala," ujarnya.

Di usianya yang masih 15 tahun, Bobi menyebut kondisi patah tulang Lilik bisa kembali sempurna.

Pascaoperasi, Lilik harus menjalani observasi di rumah sakit selama 2-3 hari sebelum diperbolehkan pulang. Kemudian ia harus kontrol secara rutin, hingga akhirnya sembuh total.

"Penyembuhan 14 hari. Sembuh total 3 bulan. Tapi dua pekan mungkin sudah bisa gerak," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/06/200522678/takut-jarum-suntik-korban-patah-tulang-tragedi-kanjuruhan-ini-baru-bersedia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke