Salin Artikel

Viral Video Pengejaran Pelaku Curanmor di Kota Malang, Satu Pelaku Tertembak

MALANG, KOMPAS.com - Viral video pengejaran dan penembakan yang dilakukan petugas Polresta Malang Kota terhadap pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor di wilayah Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang.

Aksi pengejaran dan penembakan pelaku curanmor itu terjadi pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 03.40 WIB.

Terlihat dalam video tersebut dua pelaku yang dikejar. Satu pelaku mengenakan pakaian atas berwarna merah, celana panjang dan topi. Satu pelaku lainnya mengenakan pakaian atas berwarna biru dengan membawa senjata tajam berupa celurit.

Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Gading Kasri, Muhammad Suhud membenarkan adanya kejadian tersebut.

Saat itu, sekitar pukul 03.15 WIB, dia bangun dari tidurnya hendak shalat tahajud. Suhud mendengar adanya suara letusan sebanyak tiga kali. Dia mengira bahwa letusan itu merupakan petasan.

"Bunyi tiga kali, dor dor dor, saya pikir dolinan mercon (mainan petasan), saya terus tinggal aktivitas seperti biasa," kata Suhud pada Jumat (6/1/2023).

Sekitar pukul 04.15 WIB, Suhud sempat mendengar suara orang sedang berbicara di samping jalan rumahnya yang diduga merupakan pelaku. Namun, dia tidak mengindahkan suara tersebut.

"Itu di samping rumah gang saya kayak ada yang omong-omongan, tapi saya enggak bisa memastikan itu siapa," katanya.

Selanjutnya, tetangganya diberitahu bahwa ada peristiwa tersebut. Suhud juga mendapat laporan dari warganya bahwa ada baju dan topi milik salah satu pelaku dengan bercak darah ditinggalkan di suatu lahan kosong.

Bahkan, salah satu kaus miliknya yang masih dijemur hilang dan diduga diambil pelaku untuk menutupi lukanya.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, aksi kejar mengejar dilakukan petugas kepolisian terhadap pelaku yang berniat melakukan pencurian sepeda motor (curanmor).

Awalnya, petugas sedang melakukan kring serse atau patroli pencegahan pelaku tindak kriminal. Saat itu, petugas menemukan adanya tiga pelaku yang masing-masing membawa sepeda motor dan berjalan beriringan dengan gelagat yang mencurigakan.

"Terlihat seperti membawa senjata tajam, kemudian dari Sat Reskrim Polresta Malang Kota karena ada kejadian tersebut, mengikuti dan mengejar," kata Bayu pada Jumat (6/1/2023).

Dari tiga pelaku yang dikejar, dua orang berhasil kabur. Sedangkan satu pelaku melawan para petugas kepolisian dengan mengeluarkan senjata tajam berupa celurit. Aksi kejar mengejar berlangsung di dalam permukiman di Jalan Simpang Gading, Kelurahan Gading Kasri.

Satu pelaku dengan jenis kelamin laki-laki berinisial PO yang masih berusia 15 tahun berhasil ditangkap. Pria tersebut asal Wagir, Kabupaten Malang, dan terpaksa mendapatkan timah panas di bagian kaki kirinya.

Sedangkan, dua pelaku lainnya yang kabur, saat ini menjadi DPO atau Daftar Pencarian Orang oleh Sat Reskrim Polresta Malang Kota. Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan kepolisian diketahui bahwa pelaku bersama kawan-kawannya hendak mencuri motor.

"Mereka merupakan komplotan curanmor, dari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sementara yang bersangkutan terakhir melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Malang Kota sebanyak 3 TKP (Tempat Kejadian Perkara), ada salah satunya LP (Laporan Polisi) di Sukun sudah ada," katanya.

Pelaku yang sudah tidak sekolah itu mengaku hendak mencuri motor untuk membeli chip game online.

PO dijerat dengan Pasal 2 UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman 10 tahun penjara.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/06/172542978/viral-video-pengejaran-pelaku-curanmor-di-kota-malang-satu-pelaku-tertembak

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com