Salin Artikel

Madrasah di Sampang Nyaris Roboh akibat Pergerakan Tanah, Siswa Belajar di Halaman Rumah Pengasuh

Sudah ada dua bangunan yang tidak bisa ditempati untuk proses belajar mengajar.

Kepala Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Yayasan Attadomunul Islam Al Baidawi, Sulaiman mengatakan, pergerakan tanah sudah terjadi sejak Sabtu (31/12/2022) akibat hujan deras yang tak kunjung berhenti.

Bahkan hujan deras terus terjadi hingga Senin (2/1/2022). 

"Tanah di depan halaman madrasah terus bergerak. Dua gedung sudah hampir roboh," kata Sulaiman saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (4/1/2023). 

Sejak terjadinya pergerakan tanah, semua siswa tidak belajar di gedung tersebut karena membahayakan. Siswa terpaksa pindah ke halaman rumah pengasuh untuk belajar agar aman. 

"Karena cuaca masih tidak menentu, maka dibiarkan saja gedung itu dalam keadaan hampir roboh. Nanti kalau sudah tidak hujan  lagi, gentengnya akan diturunkan," imbuhnya. 

Para guru di lembaga tersebut, memberanikan diri mengambil beberapa barang dan dokumen penting untuk diselamatkan. Mereka khawatir barang-barang tersebut rusak akibat tertimpa bangunan. 

"Kami bersama wali santri nekad mengeluarkan barang-barang penting meskipun dihantui ketakutan," kata Sulaiman. 

Rencana selanjutnya, jika bangunan itu tidak ambruk, maka akan dirobohkan agar tidak membahayakan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan yayasan dan wali santri. 

"Kalau tidak dirobohkan membahayakan. Kalau dirobohkan, kami sudah pasti kesulitan untuk membangun kembali. Sedangkan murid-murid membutuhkan ruangan untuk belajar. Semoga ada yang bisa membantu kami," tandasnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/04/224043678/madrasah-di-sampang-nyaris-roboh-akibat-pergerakan-tanah-siswa-belajar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke