Salin Artikel

Wawali Surabaya Mediasi Warganya yang Berkonflik karena Jalan Ditutup Pakai Tembok

SURABAYA, KOMPAS.com - Penutupan jalan rumah di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, memicu konflik antar-warga di wilayah tersebut.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sampai harus turun tangan untuk memediasi warga yang terlibat konflik.

"Selasa (3/1/2023) kemarin saya sudah sidak ke sana, saya mediasi warga yang berseteru agar akses jalan itu bisa dibuka," kata Armuji di Surabaya, Rabu (4/1/2023).

Duduk perkara konflik

Cak Ji, sapaan Armuji menjelaskan, menurut kesaksian masyarakat setempat, warga yang terlibat konflik ini dulunya hidup rukun secara berdampingan. Perseteruan itu bermula saat pemilik tanah menjual tanahnya menjadi beberapa bagian.

Kemudian, para pembeli tanahnya membangun rumah dengan posisi berbeda satu sama lain. Satu rumah menghadap ke barat, satu rumah menghadap ke timur, dan satu rumah yang tepat berada di tengah menghadap ke utara.

Seiring berjalannya waktu, status kepemilikan tanah tersebut memasuki generasi keempat. Dari sinilah permasalahan dimulai.

"Konflik yang terjadi pada generasi keempat di masing-masing keluarga itu tentu tak diharapkan oleh para pendahulunya. Karena sebelumnya tak ada masalah, selalu rukun," ujar Cak Ji.

Cak Ji melanjutkan, warga yang rumahnya tepat berada di tengah lalu menutup akses jalan di kiri dan kanan halaman rumahnya.

Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama dua rumah warga lainnya untuk bisa keluar masuk.

"Memang jalan akses tidak ada di perjanjian jual beli karena orang dahulu dasarnya adalah saling percaya. Sekarang tanah sejengkal di Surabaya harganya mahal, dari situ kemudian muncul permasalahan," terang Cak Ji.

Karena itu, pihaknya datang sebagai mediator agar kedua belah pihak bisa bermusyawarah kembali untuk mendapatkan titik temu.

"Biar tidak kaku-kakuan. Pemilik tanah awal, Pak Rahman, nanti memberikan akses jalan satu meter dan Pak Dasmiran setengah meter, yang penting sepeda motor bisa lewat," kata Cak Ji.

Cak Ji juga meminta agar sikap tenggang rasa dihidupkan kembali di tengah kehidupan kampung perkotaan.

Menurut dia, kepedulian antarsesama warga perlu dijaga agar tercipta kehidupan yang harmonis ke depannya.

"Kalau berbicara peraturan, ya, saya cek nanti Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya, kalau tidak ada harus dibongkar. Tapi kami (pemkot) kan tidak seperti itu. Mari saling mengerti dalam hidup bertetangga," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/04/170504578/wawali-surabaya-mediasi-warganya-yang-berkonflik-karena-jalan-ditutup-pakai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke