Salin Artikel

Berkas Tersangka Penganiaya Santri Gontor Lengkap, Polisi Belum Limpahkan Tersangka

Namun, polisi belum melimpahkan dua tersangka penganiayaan yang menewaskan AM tersebut ke Kejari Kabupaten Ponorogo.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Ponorogo Ahmad Affandi mengatakan, berkas dua tersangka kasus penganiayaan itu dinyatakan lengkap dua pekan lalu.

"Berkas sudah kami nyatakan lengkap. Tinggal kami menunggu pelimpahan tahap dua dari Polres Ponorogo," ujar Affandi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Affandi menyatakan, polisi belum melimpahkan tersangka dan barang bukti ke jaksa penuntut umum. Menurut Affandi, penyidik Polres Ponorogo akan melimpahkan tersangka dan barang bukti besok.

"Besok Polres Ponorogo akan melimpahkan (tersangka dan barang bukti)," kata Affandi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, pelimpahan tahap dua dilakukan besok.

"Besok (Kamis) tahap duanya," kata Nikolas saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, kasus penganiayaan terhadap santri gontor berinisial AM bermula saat korban bersama dua rekannya, RM dan NS, melaksanakan perkemahan pada 11-12 Agustus 2022 dan 18-19 Agustus 2022. Perkemahan digelar di dua lokasi berbeda.

Dalam surat disebutkan bahwa korban dan dua temannya diminta untuk menghadap tersangka MF yang menjabat Ketua I Perlengkapan dan IH sebagai Ketua II Perlengkapan. Pertemuan digelar di ruang ankuperkap Gedung 17 Agustus lantai 3 Pondok Gontor pada 21 Agustus.

Saat menghadap dua tersangka pada pukul 06.00 WIB, AM bersama dua kawannya dievaluasi soal perlengkapan yang hilang dan rusak. Setelah itu, MF dan IH menghukum AM, RM, dan NS.

Saat itu tersangka IH memukul korban menggunakan patahan tongkat pramuka dan tangan kosong. Sedangkan MF menendang korban. Di hari yang sama, sekitar pukul 06.45 WIB, korban AM terjatuh dan tak sadarkan diri.

Dua rekan korban bersama MF lantas membawa AM menggunakan becak inventaris pondok menuju instalasi gawat darurat (IGD) RS Yasyfin Pondok Darussalam Gontor. Setelah diperiksa tenaga medis, diketahui bahwa AM sudah meninggal dunia

Satreskrim Polres Ponorogo telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut. Keduanya merupakan santri sekaligus senior AM.

Menurut keterangan polisi, penganiayaan terhadap AM disebabkan hilang dan rusaknya sejumlah perlengkapan yang dipakai untuk perkemahan Kamis Jumat (perkajum).

Kedua tersangka berinisial MFA (18) asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat; dan IH (17) asal Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. MFA dan IH sudah dikeluarkan dari Pondok Gontor.

Dua tersangka tersebut dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) juncto Pasal 76c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Sesuai pasal itu, mereka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 3 miliar.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/04/161109678/berkas-tersangka-penganiaya-santri-gontor-lengkap-polisi-belum-limpahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke