Salin Artikel

Kondisi Santri di Pasuruan yang Dibakar Seniornya Mulai Membaik, tapi Masih Trauma

PASURUAN, KOMPAS.com - Kondisi santri Pondok Pesantren Al Berr, Pasuruan, Jawa Timur, berinisial INF (13), yang dibakar seniornya, MHM (16), dilaporkan mulai membaik. Namun, ia masih harus menjalani pemulihan di rumah sakit.

"Kondisinya mulai membaik. Sudah sadar meskipun masih perlu pemulihan di rumah sakit," ungkap Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti melalui pesan singkat, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, korban mengalami luka bakar di tubuhnya hingga mencapai 63 persen. Luka bakar itu berada di di bagian punggung korban.

"Itu untuk fisiknya mulai pulih. Sementara untuk psikisnya pastinya juga trauma. Namun, seberapa dalam rasa traumnya, masih kita koordinasikan dengan psikolog," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, INF (13), santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, diduga dibakar oleh seniornya, MHM (16), santri asal Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Akibatnya, korban mengalami luka bakar di punggungnya hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Husada Pandaan, kemudian dirujuk ke RSUD Sidoarjo.

Kepala Pondok Pesantren Al Berr, M Fathikhurrohman mengatakan, berdasarkan penelusuran jajaran pondok pesantren, peristiwa itu dipicu saat korban diduga melakukan pencurian.

"Waktu itu, selepas shalat maghrib, salah satu pengurus pondok pesantren patroli santri, memastikan semua santri mengikuti pengajian," terangnya.

"Di salah satu kamar, korban kepergok sedang membuka lemari salah satu temannya. Saat ditanya, korban mengaku sedang mengembalikan uang yang pernah dicurinya," imbuhnya.

Atas peristiwa itu, pengurus pondok pesantren bermusyawarah dan meminta salah satu wali kamar untuk menayai korban terkait uang milik siapa saja dan nilai uang yang telah dicuri korban.

"Di tengah menanyai di kamar korban, pelaku, MHM, datang dari kamarnya yang berada di sebelah kamar korban, sambil marah-marah menanyai apakah korban juga mengambil uangnya," jelas Fatih.

Salah satu teman MHM lantas melempar botol plastik berisi BBM ke tembok yang disandari korban dan tumpah mengenai korban.

"Wali kamar telah berupaya meredam dan menyingkirkan botol berisi BBM. Namu, pelaku tetap marah dan mengambil korek sambil mengancam korban agar mengakui perbuatannya," ujarnya.

"Pelaku mengancam apabila korban tidak mengaku akan membakar tubuhnya. Lantas, api itu benar-benar menyulut tubuh korban yang terkena BBM," sambungnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/03/133715478/kondisi-santri-di-pasuruan-yang-dibakar-seniornya-mulai-membaik-tapi-masih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke