Salin Artikel

4 Kabupaten di Pulau Madura Dilanda Banjir, Warga: Terparah yang Pernah Terjadi

SUMENEP, KOMPAS.com - Bencana alam berupa banjir melanda empat kabupaten di Pulau Madura. Banjir tersebut terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi melanda hampir semua wilayah di Madura, mulai dari Sabtu (31/12/2022) hingga Minggu (1/1/2023).

Seorang warga bernama Mahfud Fuadi (35), asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengaku terjebak banjir saat dalam perjalanan dari Surabaya menuju Kabupaten Sumenep.

"Dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, semuanya ada titik-titik banjir. Ini banjir terparah yang pernah terjadi. Soalnya sebelumnya tidak pernah serentak (terjadi banjir) di empat kabupaten," kata Mahfud kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Mahfud mengaku, aktivitas lalu lintas pada Minggu (1/1/2023) di sepanjang Jalan Nasional Bangkalan-Sumenep terjadi kemacetan di sejumlah titik. Arus lalu lintas juga sempat dialihkan.

Ia yang mengendarai kendaraan roda empat sempat terjebak macet selama 9 jam imbas rekayasa lalu lintas akibat banjir.

"Di Blega (Bangkalan) banjir terjadi di jalan raya, itu yang menyebabkan kemacetan panjang. Setalah itu, di Sampang juga banjir, Pamekasan banjir, Sumenep juga (banjir)," kata Mahfud.

Data BPBD

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Bangkalan, banjir yang terjadi pada Minggu (1/1/2023) melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sepuluh, Kecamatan Arosbaya, dan Kecamatan Blega.

Khusus di Kecamatan Blega, banjir terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air karena banjir kiriman dari hulu sungai. Genangan banjir bahkan memasuki perkampungan warga.

"Ketinggian air (banjir) mencapai 30 hingga 50 sentimeter," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Geger Heri Susianto dalam keterangannya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni mengaku, banjir yang terjadi di kota Sampang akibat luapan Sungai Kalikamuning yang terjadi pada Sabtu (31/12/2022) sore hingga malam.

Luapan itu terjadi akibat adanya banjir bandang dari daerah hulu, yakni di Kecamatan Karangpenang.

Luapan itu semakin meluas hingga menyebabkan banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter pada Minggu (1/1/2023). Semua jenis kendaraan dari arah Pamekasan yang hendak lewat kota Sampang diarahkan melalui jalur alternatif, yakni jalur lingkar selatan Sampang.

"Kalau dibiarkan menerobos banjir, kendaraan bisa saja mogok," kata Heri.

Selain Bangkalan dan Sampang, kabupaten lainnya yang juga terdampak banjir yakni Kabupaten Pamekasan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Amin Jabir menyebutkan, sebanyak 1.552 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat kelurahan terdampak banjir akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (31/12/2022).

Empat kelurahan itu yakni Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Parteker, Kelurahan Patemon, dan Desa Laden di Kecamatan Kota Pamekasan dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

"Berdasarkan data yang kami miliki, setidaknya ada 27 jiwa terpaksa dievakuasi dengan menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman," tuturnya.

Kabupaten terakhir yang juga terdampak banjir yakni Kabupaten Sumenep. Di kabupaten paling timur Pulau Madura itu banjir menyebabkan 615 rumah warga tergenang.

"Jumlah rumah tergenang ini berdasarkan laporan petugas lapangan yang disampaikan kepada BPBD Pemkab Sumenep," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi.

Wahyu menyebut, sebanyak 615 rumah warga yang terdampak banjir itu terdiri dari 22 rumah di Dusun Patean Selatan, Desa Patean, Kecamatan Batuan.

Selain itu, banjir juga melanda sebanyak 38 rumah di Dusun Cemara, Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, dan sebanyak 455 rumah di empat dusun di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kalianget, pada Minggu (1/1/2023).

Kendati begitu, pada Senin (2/1/2023) pagi, banjir di sejumlah desa itu perlahan mulai surut.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/02/112452278/4-kabupaten-di-pulau-madura-dilanda-banjir-warga-terparah-yang-pernah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke