Salin Artikel

Kisah Pengantin di Jombang Beri Maskawin Kambing kepada Sang Istri, Dibeli 6 Bulan Lalu, Dirawat dengan Baik

JOMBANG, KOMPAS.com - Pemandangan tak biasa tersaji dalam pernikahan massal di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Jawa Timur, Rabu (28/11/2022).

Salah satu pengantin memberikan maskawin berupa seekor kambing kepada sang istri yang baru dinikahi. Kambing etawa itu diserahkan usai berlangsung akad nikah.

Pengantin baru tersebut adalah Hambali (33), pedagang peyek asal Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Pada hari itu, Hambali menikahi Heti Kurniawati (32).

Gadis pujaan hatinya tersebut adalah pedagang ayam geprek yang juga berasal dari Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang.

Pasangan pengantin baru itu menjalani pernikahan bersama 20 pasangan lain di hari yang sama di Kantor Kemenag Jombang.

Dari puluhan pasangan yang melangsungkan akad nikah, proses pernikahan pasangan Hambali-Heti paling menyita perhatian publik.

Hambali yang menyunting gadis pujaannya, memberikan maskawin berupa kambing etawa, selain mahar uang Rp 100.000 dan seperangkat alat shalat.

Kehebohan proses pernikahan yang dijalani Hambali - Heti, bahkan sudah terjadi sejak Hambali datang ke kantor Kemenag Jombang, tempat pernikahan massal digelar.

Hambali yang datang dengan menaiki kursi roda, tampak menuntun seekor kambing. Kambing tersebut kemudian diserahkan kepada perempuan yang dipersuntingnya.

“Alhamdulillah, perasaannya sudah senang dan lega,” ucap Hambali selepas menunaikan akad nikah.

Hambali menuturkan, maskawin berupa kambing itu diharapkan bisa menghadirkan masa depan cerah bagi keluarganya.

“Kenapa kambing, itu kan untuk masa depan. Kakinya (kambing) kan ada empat, biar cepet larinya,” ujar dia sembari tersenyum lebar.


Hambali mengungkapkan, kambing yang diberikan kepada sang istri saat pernikahan itu dibeli olehnya 6 bulan lalu. Kambing itu dirawat dengan baik, sebelum akhirnya diserahkan sebagai maskawin.

Dikatakan Hambali, Heti merupakaan gadis yang dikenalnya setahun lalu. Karena merasa cocok, keduanya kemudian bersepakat untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Sementara itu, Heti, perempuan yang baru dinikahi Hambali, mengaku senang dengan suksesnya akad nikah yang baru mereka jalani. Ia juga merasa senang dengan maskawin berupa kambing dari sang suami.

Selain terus bersyukur, Heti juga berjanji akan merawat kambing pemberian suaminya dengan baik.

"Senang, alhamdulillah. Insyaallah, saya rawat sampai beranak banyak, bismillah," kata Heti.

Kepala Kemenag Jombang, Taufiqurrohman mengatakan, pernikahan massal yang diikuti 21 pasangan itu sebagai bagian dari kegiatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama.

Di antara 21 pasangan pengantin, ungkap dia, ada yang merupakan pasangan duda atau janda, namun mayoritas merupakan pengantin baru.

Seluruh pasangan pengantin yang mengikuti acara nikahan massal dibebaskan dari biaya pernikahan.

“Alhamdulillah, acaranya berjalan dengan lancar hingga selesai. Doa kami, hanya semoga jadi keluarga yang sakinah, mawadah warahmah," kata Taufiqurrohman.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/29/064207178/kisah-pengantin-di-jombang-beri-maskawin-kambing-kepada-sang-istri-dibeli-6

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com