Diduga Bunuh Diri, Ayah di Bondowoso Tewas Sehari Jelang Pernikahan Anaknya

KOMPAS.com - Seorang pria bernama Siswo Ari Hartono (49) ditemukan tewas di kamarnya di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (21/12/2022).

Siswo diduga bunuh diri dengan menyayatkan pisau pada lehernya, sehari jelang pernikahan anaknya, Kamis (22/12/2022).

Pesta pernikahan yang seharusnya disambut suka cita, berubah menjadi duga bagi anak dan keluarganya.

Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Agus Purnomo menjelaskan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat menemui tamu.

Setelah itu, korban masuk ke dalam kamar lalu menguncinya. Korban tak kunjung keluar dari dalam kamar sekitar 30 menit.

Akhirnya, pintu kamar korban didobrak agar bisa dibuka. Saat itu, korban sudah terlihat bersimbah darah dan meninggal dunia. Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

“Dugaan sementara kasus ini karena bunuh diri,” kata Agus kepada Kompas.com via telepon, Kamis.

Sebab, ketika ditemukan tewas di dalam kamar, kamarnya tidak ada kerusakan sama sekali. Mulai dari kerusakan plafon atau jendela. Namun, polisi tetap melakukan penyelidikan terkait kematian korban yang merupakan juru parkir.

Polisi sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari berbagai saksi, seperti keluarga dan kerabatnya.

Pihak kepolisian masih belum bisa memastikan apa penyebab dugaan bunuh diri ayah empat anak tersebut. Sebab masih dalam proses penyelidikan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor Andi Hartik)