Salin Artikel

Kronologi Kebakaran di Pondok Rehabilitasi Narkoba di Surabaya, Berawal dari Santri yang Bakar Sarung di Atas Gudang

Akibat kebakaran tersebut, bangunan di lantai dua tersebut hangus. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena semua penghuni pondok berhasil menyelamatkan diri.

Galuh (25) warga sekitar mengatakan, kronologi kebakaran itu terjadi selang satu jam pertandingan piala dunia Kroasia vs Maroko selesai.

Saat itu ia yang masih nongkrong di warung kopi, mendengar suara minta tolong dan bersama warga lain langsung lari menuju lokasi kebakaran.

"Panik semua karena yang terbakar pondok, di mana di situ ada banyak santri. Untungnya, semua bisa selamat," kata Galuh.

Santi diduga depresi bakar sarung

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan kebakaran dipicu oleh salah seorang penghuni pondok.

Saat penjaga pondok pergi nonton bola, salah satu santri yang diduga depresi naik ke atas gudang membakar sarung. Api tersebut membesar dan merembet ke barang-barang lain di dalam gudang.

"Mengetahui api membesar santri itu langsung lari. Yang bersangkutan bertingkah begitu diduga depresi karena masalah keluarga," ujar dia.

Api juga merambat ke tembok rumah milik Karnadi yang ada di sebelah pondok. Ada dua unit rumah termasuk bangunan pondok yang hangus terbakar.

Petugas Command Center 112 Surabaya, Amir Rahmat mengatakan , proses pemadaman kebakaran memakan waktu lama. Hal itu terjadi lantaran akses jalan yang sempit.

"Akses jalan kecil, sehingga menggunakan unit kecil yang di lokasi," kata dia.

Sekitar pukul 01.13 WIB api pokok berhasil dipadamkan. Pembasahan selesai dan lokasi dinyatakan kondusif pada pukul 02.18 WIB.

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran di rumah dan pondok rehabilitasi narkoba ini," tutur dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor : Pythag Kurniati), Surya.co.id

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/18/162600278/kronologi-kebakaran-di-pondok-rehabilitasi-narkoba-di-surabaya-berawal-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke