Salin Artikel

Perempuan Tewas di Kamar Kos Banyuwangi, Polisi Temukan Obat Nyamuk Semprot

BANYUWANGI, KOMPAS.com - OIE (55), ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (16/12/2022) malam.

Perempuan paruh baya yang ngekos di kamar lantai dua di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi itu ditemukan tewas dalam posisi terlentang di lantai samping kasur tanpa dipan.

Polisi mengamankan dua botol obat nyamuk semprot dan beberapa barang lain di kamar korban.

Kanit Harda Satreskrim Polresta Banyuwangi Iptu Prasetya Wicaksono belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

"Makanya kami akan korscek ke keluarga, sehingga kami bisa melakukan tindak lanjut," kata Prasetya, Sabtu (17/12/2022).

Prasetya mengatakan, butuh waktu cukup lama bagi petugas saat mengevakuasi korban karena akses tangga ke kamar korban tergolong sempit.

Pemilik Kos, Nanang Bagus mengatakan, korban merupakan penghuni lama di kos-kosan tersebut.

"Rumah korban, tak jauh dari kos-kosan," terang Nanang.

Nanang menjelaskan, korban sebenarnya punya rumah di Jalan Ikan Tengiri. Sekitar 500 meter dari kos-kosan.

"Korban di rumah tidak ada temannya. Makanya ngekos di sini," ujar Nanang.

Beberapa bulan yang lalu, korban sempat pamit keluar kos untuk tinggal bersama keluarganya di Surabaya.

"Tapi balik lagi kos di sini. Katanya ndak kerasan di Surabaya," ucapnya.

Meski sudah lama tinggal di rumah kosnya, Nanang mengaku jarang berinteraksi dengan korban.

Namun dilihat dari gelagatnya, Nanang menduga korban tengah sakit.

"Tidak tahu sakitnya apa. Saya juga tidak pernah tanya. Tapi dari wajahnya dan tubuhnya, kelihatan. Penghuni kos yang lain juga tahu kalau korban sakit," terang Nanang.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Nanang. Dia sempat curiga karena pintu kamar korban terbuka, tapi tidak terlihat ada aktivitas dalam tempo beberapa jam.

"Tadi saya lihat pintu kamar kosnya sedikit terbuka. Istri saya lihat, korban tergeletak di lantai," ungkapnya.

Bersama sang istri, Nanang mencoba beberapa kali memanggil korban. Namun korban tidak merespon.

"Saya langsung menghubungi petugas kesehatan," ujar Nanang.

Tak lama setelah itu, petugas kesehatan bersama polisi datang ke lokasi kejadian. Dan benar, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Oleh Tim Inafis Polresta Banyuwangi, korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/17/135423678/perempuan-tewas-di-kamar-kos-banyuwangi-polisi-temukan-obat-nyamuk-semprot

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com