Salin Artikel

Sosok Wali Kota Blitar Santoso yang Jadi Korban Perampokan di Rumah Dinas, Harta Kekayaan Capai Rp 1,4 Miliar

Perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso, istri, dan tiga penjaga rumah.

Selain membawa kabur uang Rp 400 juta dan perhiasan istri Santoso, perampok juga sempat menganiaya orang nomor satu di Kota Blitar.

Penganiayaan tersebut membuat bagian kaki Santoso terluka. Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario saat ditemui wartawan di Kantor Wali Kota Blitar, Selasa (13/12/2022).

"Menurut Pak Wali memang ditendang para pelaku," ujarnya.

"Memang ada sedikit luka di kaki. Sedikit. Ya mungkin trauma lah ya. Itu memang butuh waktu untuk penyembuhan," ujar Tjutjuk.

Selain itu, Santoso memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 22 juta serta kas dan setara kas sebesar Rp 125 juta.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 8 Maret 2022, Santoso diketahui tak memilik utang.

Untuk selengkapnya berikut rincian harta kekayaan yang dimiliki oleh Santoso.

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 800.000.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/75 m2 di KAB / KOTA BLITAR, HASIL SENDIRI Rp. 450.000.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 100 m2/100 m2 di KAB / KOTA BLITAR, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 551.000.000

  1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 G AT Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 270.000.000
  2. MOBIL, HONDA HRV RU1 1.5E CVT CKD Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 270.000.000
  3. MOTOR, YAMAHA FINO BT 2 W AT Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 11.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 22.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 125.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 1.498.000.000

HUTANG Rp. ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.498.000.000

Barang yang dibawa kabur adalah ponsel milik Santoso dan uang tunai sekitar Rp 400 juta.

Pelaku juga mengambil perhiasan berupa kalung yang sedang dipakai di leher istri wali kota, dan jam tangan, dengan nilai kerugian ditaksir sekitar Rp15 juta.

"Para pelaku mengambil sejumlah uang dan barang berharga milik wali kota dan istri di lokasi (kamar pribadi)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2022).

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menerangkan, insiden perampokan tersebut terjadi di dalam rumah dinas Wali Kota Blitar, sekitar pukul 04.00 WIB, Senin (12/12/2022).

Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang tersebut, masuk ke dalam rumah dinas melalui pintu sisi barat dan langsung menyekap tiga orang anggota Satpol PP yang sedang berjaga di pos.

Setelah itu, para komplotan perampok tersebut masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar, lalu mencuri sejumlah uang tunai dan perhiasan.

"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan 3 penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Andi Hartik), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/13/123400878/sosok-wali-kota-blitar-santoso-yang-jadi-korban-perampokan-di-rumah-dinas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com