Salin Artikel

Erupsi Gunung Semeru, Lahar Dingin Mengarah ke Tempursari hingga Ada 9 Letusan dan 5 Dentuman

KOMPAS.com - Aliran lahar dingin erupsi Gunung Semeru dilaporkan telah menerjang wilayah Jugosari, Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Tempursari yang berbatasan dengan Kabupaten Malang.

Aliran lahar dingin juga dilaporkan telah menumpuk fasilitas umum jembatan di sejumlah wilayah.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq meminta kepada jajarannya mewaspadai terjangan aliran lahar dingin erupsi Gunung Semeru.

"Lahar dingin ada laporan arus lahar mengarah ke Tempursari, perbatasan Lumajang-Kabupaten Malang. Tahun lalu tidak, tapi tahun ini mengarah kesana. Lahar dingin masih harus diwaspadai setelah terjadi semburan awan panas. Apalagi saat ini intensitas hujan sedang tinggi," kata dia dikutip dari TribunJatim.com, Selasa.

Pihaknya akan segera melakukan normalisasi di wilayah yang terdampak lahar dingin tersebut.

"Jembatan di daerah sana masih aman, namun tertumpuk material lahan. Nanti akan segera di realisasi," ungkap dia.

Selain itu, Cak Thoriq juga akan melakukan normalisasi di wilayah paling terdampak awan panas Gunung Semeru seperti di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Pembersihan material awan panas akan mulai dilakukan juga di Kajar Kuning. Namun melihat kondisi yang ada, karena masih panas. Kemarin saja masih ada letusan Gunung Semeru," ujar dia.

Aktivitas Gunung Semeru

Sementara itu, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Selasa (6/12/2022).

Erupsi terjadi pada pukul 05.02 WIB dengan mengeluarkan kolok abu setinggi 400 meter di atas puncak Semeru.

Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat ada sembilan kali letusan selama periode pengamatan pada Selasa (6/12/2022) pukul 00.00-06.00 WIB.

Letusan itu mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 300-500 meter di atas puncak mengarah ke barat laut, barat daya, utara, dan selatan.

Secara kegempaan, seismograf mendeteksi telah terjadi gempa letusan sebanyak 22 kali dengan amplitudo 10-23 mm.

Gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm terjadi lima kali dan gempa vulkanik dalam empat kali terjadi.

Untuk diketahui, gempa vulkanik bersumber dari bawah gunung api pada kedalaman 1-20 kilometer.

Penyebabnya adalah adanya magma yang naik ke permukaan dengan disertai rekahan-rekahan.

Petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru Mukdas Sofian mengatakan, sampai saat ini, status Gunung Semeru masih tetap di level IV (Awas).

Sofian mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 kilometer dari puncak," tulis Sofian dalam laporan berkala PVMBG.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor Krisiandi).

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bupati Lumajang Minta Waspadai Terjangan Lahar Dingin Pasca Erupsi Semeru, 3 Wilayah Sudah Terdampak

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/06/123141978/erupsi-gunung-semeru-lahar-dingin-mengarah-ke-tempursari-hingga-ada-9

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke