Salin Artikel

Mahasiswa Unisma Berunjuk Rasa Desak Rektor Dilantik

Mereka menuntut pihak yayasan segera melantik rektor terpilih periode 2022-2026 yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si.

Aksi diikuti oleh para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unisma dan di dalamnya berisi elemen dari Organisasi Mahasiswa atau Ormawa.

Aksi unjuk rasa sempat diwarnai dengan pembakaran ban bekas. 

"Kekosongan kepemimpinan itu berbahaya, jadi tidak ada penanggungjawab soal penyelenggaraan akademik, maka di aksi yang kami lakukan, kami menuntut pihak yayasan untuk segera melantik rektor terpilih," kata Korlap Aksi, Ahmad Najib, Senin (5/12/2022).

Selain itu, pihaknya juga mengkhawatirkan bila keterlambatan pelantikan rektor akan berdampak pada kegiatan-kegiatan mahasiswa.

"Kerugian yang dikhawatirkan seperti pencairan anggaran, terhambatnya program kegiatan dari Ormawa dan lainnya," katanya.

Perwakilan beberapa mahasiswa kemudian melakukan audiensi dengan pihak yayasan, menemui jajaran pengurus dan pembina. Hasilnya, pihak yayasan akan melakukan pelantikan rektor terpilih pada hari ini juga, Senin (5/12/2022).

"Bila janji tersebut tidak ditepati maka kami akan melakukan aksi gelombang kedua," katanya.


Massa aksi mengaku sudah mengetahui adanya surat dari PBNU terkait pemilihan dan pelantikan rektor Unisma terpilih ditunda sementara waktu karena diduga tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Namun, perwakilan mahasiswa telah menerima pernyataan langsung dari pihak yayasan bahwa hal tersebut tidak benar.

Sebagai informasi, rektor terpilih periode 2022-2026 yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si telah menjabat dengan jabatan yang sama sebelumnya selama dua periode.

Lebih lanjut, Najib mengatakan, pihak yayasan telah menyampaikan bahwa rektor terpilih sah.

"Pihak yayasan sebenarnya ingin melantik secepatnya, pelantikannya harusnya tanggal 30 November, tetapi berhubung ada surat dari PBNU tersebut maka bentuk penghargaan Unisma maka mengundurkan itu," katanya.

Kabid SDM dan Keagamaan Pengurus Yayasan Unisma, Ali Ashari mengatakan bahwa seharusnya pelantikan rektor terpilih dilakukan pada Rabu (30/12/2022).

Namun pihaknya menghargai dan melakukan penundaan menyusul adanya surat dari PBNU.

Dia mengatakan bahwa Unisma tidak secara langsung di bawah naungan PBNU atau hanya memiliki kesamaan ideologis saja. Kemudian juga telah terjadi pertemuan antara pihak Yayasan Unisma dan Tim Klarifikasi PBNU.

"Memang Unisma didirikan oleh tokoh-tokoh NU di Malang, kemudian ada perwakilan atau representasi dari PBNU yakni dari LP Maarif menjadi dewan pembina yayasan, akhirnya kita hormat adanya surat tersebut sehingga ditunda. Terjadi pertemuan antara pihak yayasan dan tim klarifikasi dari PBNU, sebelumnya ada surat laporan yang mengatasnamakan pengawas tetapi tidak diketahui oleh pengawas lainnya," katanya.

Dia mengatakan bahwa pemilihan rektor telah selesai dilaksanakan dan memasuki tahap ke-14 atau pelantikan. Pelantikan rektor dilakukan pada hari ini, Senin (5/12/2022) pukul 16.00 WIB.

"Pemilihan rektor juga sudah melalui tahapan seleksi secara administratif, tes kesehatan dan psikologis, kemudian diminta pertimbangan kualitatif di anggota Senat. Dari organ yayasan juga dilakukan memberi pertimbangan yang ditabulasi, dewan pembina juga melakukan voting hasilnya Prof Maskuri poinnya 4, kemudian ada surat persetujuan dari dewan pembina yayasan, atas dasar itu ditetapkan oleh pengurus," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/05/174249978/mahasiswa-unisma-berunjuk-rasa-desak-rektor-dilantik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke