Salin Artikel

Petani di Sumenep Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Bahkan, sejumlah petani mengeluhkan kualitas tanaman mereka yang menurun imbas kelangkaan pupuk tersebut.

"Sejak tiga minggu terakhir ini mau nyari (membeli) pupuk susah, kita petani terpaksa meminta (pupuk) ke teman yang masih menyimpan stok lama meskipun sedikit," kata Ramli, petani asal Prenduan Kecamatan Pragaan kepada Kompas.com, Senin (5/12/2022).

Ramli menyebutkan, kelangkaan pupuk di Kabupaten Sumenep menyebabkan kualitas padi yang mereka tanam menurun. Sebab banyak petani tak melakukan pemupukan pertama.

Atas dasar itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk turun melakukan pemantauan terkait dengan kelangkaan pupuk tersebut. Ia curiga ada mafia yang mencoba bermain imbas kelangkaan itu.

"Biasanya itu kan kalau sudah langka terus harga jadi naik, sekarang (harga) memang belum naik, tapi kan kita tidak tahu ke depan seperti apa," tuturnya.

Terpisah, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang pupuk yang ada di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.

"Saya sudah melakukan pengecekan pupuknya ada atau tidak, terus distribusinya lancar atau tidak," kata dia.

Berdasarkan pengecekan itu, Fauzi menemukan tak ditemukan kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep.

Namun, yang menjadi masalah yakni di bagian distribusi yang dilakukan lebih hati-hati agar tepat sasaran.

Ia pun memastikan, akan memantau proses pendistribusian tersebut hingga sampai kepada para petani. Jika ditemukan mafia pupuk, ia tak segan untuk memberikan tindakan.

"Kalau ada hal semacam itu (mafia pukuk), saya sudah minta petugas untuk melapor kepada saya. Sebab masalah pupuk ini masalah serius yang bisa berdampak terhadap ketahanan pangan," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/05/120858278/petani-di-sumenep-keluhkan-kelangkaan-pupuk-bersubsidi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke