Salin Artikel

Resmikan Asrama Mahasiswa Nusantara, Jokowi: Agar Kita Saling Kenal...

Dalam sambutanya Jokowi menegaskan AMN dibangun agar bangsa Indonesia bisa saling mengenal.

Jokowi menceritakan, usulan dibentuknya Asrama Mahasiswa Nusantara datang dari 61 tokoh Papua yang hadir di Istana Negara pada 2019 lalu.

"Mereka melaporkan banyaknya peristiwa gesekan antar-mahasiswa," kata Jokowi.

Menurut Presiden, selama ini, di kota-kota pendidikan hampir semua provinsi punya asrama mahasiswa masing-masing dan itu membuat mahasiswa tidak saling mengenal.

Sehingga perlu dibangun satu asrama untuk semua sehingga mahasiswa saling mengenal.

"Yang dari Papua kenal dengan yang dari Jawa, yang dari Jawa kenal yang dari Kalimantan. Ini untuk kita saling mengenal. Kita ini bangsa besar," terang Jokowi.

Menurutnya perbedaan dan keragaman Indonesia merupakan kekuatan dan jangan diartikan sebagai kelemahan.

"Kalau kelemahan artinya bisa diadu domba, tapi jika dapat rukun dan bersatu maka akan menjadi kekuatan," tegasnya.

Jokowi menyebutkan, Indonesia memiliki 714 suku yang berbeda-beda. Masing-masing suku memiliki sub suku. Dari empat Suku Dayak saja, satu suku memiliki 406 sub suku.

Karena keyakinan dan pertimbangan itu, Jokowi langsung menyetujui saat ada usulan pembangunan asrama mahasiswa nusantara di kota-kota besar yang merupakan pusat pendidikan.

"Ini agar kita saling mengenal, mahasiswa dari berbagai daerah saling mengenal karena kita ini bangsa dan negara yang besar," ucap Jokowi.

Dalam acara tersebut, secara virtual Jokowi juga mencanangkan pembangunan AMN di Makasaar dan Manado.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, selain di Surabaya, Makassar dan Manado, AMN rencananya juga akan dibangun di DKI Jakarta, Bantul DIY dan Malang Jawa Timur.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, AMN dibangun sebagai rumah kebhinekaan, rumah bersama nusantara bagi mahasiswa yang menitikberatkan pada nilai pancasila dan bhineka tunggal ika," kata Budi.

AMN adalah upaya kolaboratif dan di bawah tanggung jawab kementerian dan lembaga, yakni BIN, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Ristek, Kementerian Agama dan Kementerian KKP, Perguruan Tinggi dan pemerintah daerah.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/29/163046678/resmikan-asrama-mahasiswa-nusantara-jokowi-agar-kita-saling-kenal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com