Salin Artikel

Hasil Otopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Disebut Telah Keluar, Keluarga Minta Penyidik Transparan

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, hasil otopsi itu sudah dicetak oleh tim dokter forensik dan tinggal menyerahkan ke tim penyidik Polda Jawa Timur.

Ketua Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan, Imam Hidayat selaku kuasa hukum keluarga Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) membenarkan bahwa hasil otopsi sudah keluar.

"Benar, prinsipnya hasil otopsi sudah selesai, sudah di-print. Tinggal nanti penyidik kapan mau ngambil," ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (29/11/2022).

Namun, Imam menyebutkan, hasil otopsi itu hanya akan diberikan ke pihak penyidik, tanpa diberitahukan ke pihak keluarga maupun tim hukum korban.

"Kami sudah berkomunikasi dengan tim dokter forensik yang melakukan otopsi ke dua jenazah korban. Tetapi ia tak jelaskan secara rinci bagaimana hasilnya," kata dia.


Imam mengakui bahwa pihak keluarga cukup khawatir dengan potensi penyelewengan hasil otopsi.

Namun ia dan kliennya berharap penyidik dan dokter forensik bersikap profesional serta transparan.

"Karena memang aturan Undang-Undang seperti itu, kalau kita bicara khawatir, ya khawatir. Karena kita sejak awal sudah enggak diberi tahu hasilnya. Tapi kita selalu beranggapan baik, juga kejujuran sumpah jabatan, baik penyidik mau membuka terang semua, transparansi terhadap hasil otopsi, yang sudah diserahkan oleh dokter Nabil CS," kata dia.

Sebelumnya, proses otopsi dilakukan kepada almarhum Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).

Otopsi dilakukan atas permintaan ayah kedua korban, Devi Athok Yulfitri, warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Harapannya, penyebab kematian kedua putrinya sekaligus 133 korban lain bisa terungkap.

"Otopsi ini adalah prosedur hukum yang bisa kami tempuh sebagai warga negara, agar kasus ini bisa terbuka, semoga hasilnya benar-benar transparan," terangnya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Apabila hasil otopsi terbukti kedua putrinya tewas akibat keracunan gas air mata, Devi berharap bisa membuka hati dan mata kepolisian, yang sebelumnya mengatakan kematian korban Tragedi Kanjuruhan akibat terinjak-injak.

"Biarkan jenazah anak-anak saya yang diotopsi mewakili korban yang lain. Saya ikhlas agar anak saya dan korban yang lain bisa tenang di alamnya," terangnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/29/132435478/hasil-otopsi-2-korban-tragedi-kanjuruhan-disebut-telah-keluar-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke