Salin Artikel

Gempa M 4,1 Guncang Probolinggo, Kapolres: PLTU Paiton Masih Aman

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 4,1 mengguncang Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (23/11/2022). Guncangan gempa itu dirasakan oleh sejumlah warga.

Ahmad Hadari, warga Kecamatan Paiton, mengaku merasakan gempa saat menunaikan shalat maghrib. Getaran yang dirasakan hanya sesaat.

"Tidak ada dampak kerusakan. Alhamdulillah, aman. Hanya saat ini listrik di rumah padam," ujar Hadari.

Jamharir, warga Kecamatan Gading, mengaku tidak merasakan gempa tersebut. Saat gempa terjadi, ia berada di Kecamatan Pakuniran.

"Saya tidak merasakan. Semoga kita semua dijauhkan dari musibah. Kami masih merasakan duka gempa di Cianjur, Jawa Barat," jelas Jamharir.

Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Probolinggo, Aries Setyawan mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, warga yang merasakan getaran gempa itu adalah warga tinggal di Kecamatan Paiton, Pakuniran dan Krucil. Ada juga warga yang tinggal di Kota Probolinggo ikut merasakan getaran.

"Yang dirasakan warga hanya getaran. Ada yang merasakan getaran, ada juga yang tidak," kata Aries saat dihubungi.

Menurut Aries, saat ini pihaknya dan para relawan memonitor situasi di lapangan. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.

PLTU Paiton aman

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan kejadian gempa di Paiton, Probolinggo. Pihaknya sudah menerjunkan personel polisi untuk memantau situasi di lapangan. Dia berharap tidak ada kerusakan akibat gempa.

Arsya juga memastikan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Paiton aman setelah terjadi gempa.

"Tadi kami sudah berkoordinasi dengan GM Pembangkit Jawa Bali, hasilnya PLTU masih aman dan baik-baik saja. PLTU Paiton merupakan objek vital nasional," jelas Arsya.

Arsya meminta warga untuk waspada dan tidak panik bila terjadi gempa. Masyarakat diharapkan pergi ke tempat yang lapang dan menjauhi gedung atau bangunan.

Berdasarkan keterangan dari BMKG Juanda melalui akun Twitter resminya, @infobmkgjuanda, gempa itu terjadi pukul 17.45 WIB. Lokasi gempa di 7.81 LS dan 113.59 BT atau 14 kilometer timur laut Kabupaten Probolinggo. Pusat gempa berada di kedalaman 6 kilometer.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/23/205302978/gempa-m-41-guncang-probolinggo-kapolres-pltu-paiton-masih-aman

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com