Salin Artikel

Penambang Pasir Tetap Beroperasi meski Bahaya Gunung Semeru Mengintai

LUMAJANG, KOMPAS.com - Aktivitas pertambangan pasir di sungai yang berhulu di Gunung Semeru tetap berlangsung meski ada potensi ancaman bencana. Penambang beralasan untuk mencari nafkah keluarga.

Seperti yang disampaikan oleh Edi, warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Edi nekat pergi menambang pasir ke sungai meski telah dilarang oleh petugas.

Namun begitu, ia selalu memperhatikan imbauan untuk segera menepi jika ancaman banjir lahar sudah datang dari gunung.

"Ya mau bagaimana lagi, kalau enggak menambang enggak dapat uang, tapi kita tetap perhatikan kalau ada imbauan untuk menepi takut juga," kata Edi, Selasa (22/11/2022).

Seperti diketahui, warga di lereng Gunung Semeru yang berada di bantaran sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Sarat dan Besuk Kobokan diminta lebih waspada. Sebab, ada dua potensi  bahaya yang berasal dari Gunung Semeru.

Bahaya sekunder berupa aliran banjir lahar, mengingat cuaca ekstrem di kawasan Semeru.

"Bahaya sekunder di mana bahaya ini tergantung dari curah hujan yang terjadi di puncak atau lereng Gunung Semeru," kata Kepala Pos Pantau Gunung Sawur, Liswanto.

Selain bahaya sekunder, warga juga diminta waspada terhadap bahaya primer berupa lontaran material letusan dan guguran awan panas dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Bahaya primer berpotensi cukup tinggi terjadi, mengingat beberapa hari terakhir terjadi luncuran awan panas guguran dari kawah Semeru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih, bagi masyarakat yang beraktivitas atau berada di bantaran sungai.

"Kita imbau untuk tetap berhati-hati dan waspada, apalagi kalau sudah hujan harap meninggalkan area sungai yang berhulu langsung ke gunung," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/22/200557278/penambang-pasir-tetap-beroperasi-meski-bahaya-gunung-semeru-mengintai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke