Salin Artikel

Buntut Kericuhan Muspimnas PMII di Tulungagung, 99 Peserta Minta Perlindungan Polisi

Puluhan orang itu merupakan peserta Muspimnas PMII dari wilayah Indonesia bagian timur.

“Mereka tidak diamankan, tapi minta perlindungan,” terang Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Anshori melalui saluran telepon, Senin (21/11/2022).

Ansori mengatakan, keributan yang terjadi setelah sidang pleno Muspimnas PMII di Gedung Syaifudin Zuhri Tulungagung itu melibatkan dua kubu.

Kedua kubu itu merupakan kelompok kontra penyelenggaraan Muspimnas PMII yang sebagian besar dari Indonesia bagian timur dengan kelompok pendukung kegiatan Muspimnas PMII.

“Ini antara kubu pro dengan kubu kontra,” ujar Iptu Anshori.

Saat ini, sebanyak 99 peserta Muspimnas PMII dari wilayah Indonesia bagian Timur itu meminta perlindungan di Polres Tulungagung.

Evakuasi peserta dari lokasi Muspimnas

Anshori menjelaskan, setelah bentrokan yang terjadi, sebanyak 75 orang dievakuasi dari lokasi sidang pleno pada Senin (21/11/2022). Lalu, 24 orang perwakilan peserta Muspimnas PMII dari wilayah Indonesia bagian timur juga mendatangi Polres Tulungagung untuk meminta perlindungan.

“Dari gedung setelah bentrok kami evakuasi, menghindari bentrok sebanyak 75 orang. Kemudian menyusul datang ke polres sebanyak 24. Intinya mereka minta perlindungan,” terang Iptu Anshori.

“Kami komunikasikan kepada kedua kubu pro dan kontra, supaya kegiatan bisa berlanjut sampai selesai, dan menghasilkan suatu keputusan dan bisa diterima oleh semua pihak,” terang Iptu Anshori.

Dengan harapan, semua peserta yang mendukun maupun kurang mendukung dalam kegiatan Muspimnas PMII tersebut, menghargai hasil demokrasi, secara aman, dan lancar.


Kronologi

Bentrokan itu terjadi ketika sidang pleno Muspimnas PMII di Kampus UIN Tulungagung selesai digelar pada Minggu (20/11/2022) pukul 22.00 WIB.

Sebagian peserta sudah membubarkan diri, sisanya masih berada di lokasi kejadian.

Akibat bentrokan itu, sejumlah fasilitas kampus rusak. Kursi dan meja berhamburan, sementara kaca jendela pecah.

Polisi yang berada di lokasi melakukan penyekatan terhadap ribuan massa di luar gedung yang hendak menyerbu ke dalam lokasi penyelenggaraan Muspimnas PMII. 

Akhirnya, sejumlah massa di luar gedung bisa dibubarkan. Polisi lalu mengevakuasi puluhan peserta dari dalam gedung.

“Dari awal pihak keamanan sudah antisipasi kegiatan muspimnas ini. sampai saat ini belum ada penambahan personel,” terang Iptu Anshori.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/22/075906478/buntut-kericuhan-muspimnas-pmii-di-tulungagung-99-peserta-minta

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com