Salin Artikel

Profil Kota Mojokerto, Kota Terkecil di Pulau Jawa

KOMPAS.com - Kota Mojokerto adalah sebuah wilayah administratif di Provinsi Jawa Timur.

Letak Kota Mojokerto di tengah-tengah Kabupaten Mojokerto dan hanya berjarak sekitar 50 kilometer barat daya Kota Surabaya.

Kota Mojokerto juga termasuk ke dalam Kawasan Perkotaan Metropolitan Gerbangkertosusila.

Tak banyak yang tahu bahwa Kota Mojokerto menyandang predikat sebagai kota terkecil di Pulau Jawa dengan luas wilayah 20,21 kilometer persegi.

Berikut adalah profil Kota Mojokerto yang dapat Anda simak.

Sejarah Kota Mojokerto

Dilansir dari laman resmi BPK Provinsi Jawa Timur, sejarah pembentukan kota ini diawali dengan status sebagai stadsgemeente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.

Kemudian di masa penjajahan Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.

Di masa revolusi antara tahun 1945 hingga 1950, Kota Mojokerto menjadi bagian dari Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.

Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto baru berdiri tanggal 14 Agustus 1950 berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, yang kemudian berubah statusnya sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.

Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 status wilayah ini kembali berubah menjadi Kotamadya Mojokerto.

Selanjutnya terjadi perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto, maka seperti daerah-daerah yang lain wilayah ini juga mengalami perubahan nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.

Geografi Kota Mojokerto

Secara astronomis Kota Mojokerto terletak pada koordinat 7°33 Lintang Selatan dan 122°28 Bujur Timur.

Secara geografis, batas wilayah Kota Mojokerto sebelah utara berbatasan dengan Sungai Brantas, sementra sebelah timur, selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.

Kota Mojokerto secara administratif terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Magersari, Kecamatan Kranggan, dan Kecamatan Prajurit Kulon.

Selain itu, Kota Mojokerto juga dilintasi beberapa sungai yaitu Sungai Brantas, Sungai Brangkal, Sungai Sadar, Sungai Cemporat, Sungai Ngrayung, Sungai Kuti,Sungai Sinoman,Sungai Watu Dakon, Sungai Ngotok, dan Sungai Bokong.

Demografi Kota Mojokerto

Sesuai data BPS dari SP 2020, jumlah penduduk Kota Mojokerto yaitu sebesar 132.434 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya adalah 6.552 orang per kilometer persegi.

Sementara pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Mojokerto yaitu sebesar 133.272 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya adalah 6.594 orang per kilometer persegi.

Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Magersari 60.126 jiwa), diikuti Kecamatan Prajurit Kulon (42.563 jiwa), dan Kecamatan Kranggan (37.855 jiwa).

Potensi Kota Mojokerto

Meskipun menyandang predikat sebagai kota terkecil di Pulau Jawa, Kota Mojokerto juga menyimpan berbagai potensi yang luar biasa.

Kota Mojokerto tercatat memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, dan juga industri.

Di bidang pariwisata, Kota Mojokerto memiliki beberapa daya tarik seperti Pemandian Sekar Sari, Alun-alun Kota Mojokerto, kawasan Sungai Brantas Indah dan Jogging Track, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat, Klenteng Hok Siang Kiong, Masjid Agung Al-Fattah, wisata religi makam KH. Achyat Chalimy, Pasar Benteng Pancasila, dan wisata kuliner onde-onde.

Kota Mojokerto dan Julukan Kota Onde-Onde

Kota Mojokerto memiliki sebuah kuliner yang terkenal yaitu Onde-Onde Bo Liem yang telah berdiri sejak 1929.

Toko kue Bo Liem memang menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Kota Mojokerto.

Dari banyaknya toko kue tersebut, beberapa diantaranya yang terdapat di jalan Gajah Mada, dan di Jalan Residen Pamuji.

Tak hanya di toko itu saja, namun hampir semua toko oleh-oleh yang ada di Kota Mojokerto menyediakan jajanan khas ini.

Sumber:
jatim.bpk.go.id  
perkotaan.bpiw.pu.go.id  
mojokertokota.bps.go.id  
old.mojokertokota.go.id  
kompas.com  

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/19/205946778/profil-kota-mojokerto-kota-terkecil-di-pulau-jawa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com