Salin Artikel

Tak Hanya di Bogor, Sandiwara Pura-pura Mati Pernah Terjadi di Sampang, Robi Bangun Usai Digelitik

Pria 40 tahun itu sempat menggegerkan publik setelah video US yang dikabarkan meninggal ternyata hidup lagi dan bergerak di peti mati.

Sandiwara US terbongkar setelah polisi memeriksa sopir ambulans yang membawanya. Menurut sang sopir ambulans, kondisi US sehat saat dijemput di wilayah Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Dan betapa terkejutnya sang sopir saat menurunkan peti mati yang dibawa, US berada di dalam peti mati dan disebut meninggal dunia.

Belakangan US diketahui diam-diam masuk ke dalam peti mati saat ambulans beristirahat di rest area.

US sengaja memesan peti mati dengan melibatkan istrinya agar terhindar dari penagih utang.

Ternyata sandiwara pura-pura mati tak hanya terjadi di Bogor. Pada Juli 2019, warga Sampang, Jawa Timur juga dihebohkan dengan pria yang mati lalu hidup lagi.

Belakangan pria yang diketahui bernama Robi itu harus berurusan dengan pihak polisi.

Bangun usai digelitik

Robi (38) asal Pontianak sempat membuat heboh warga di Sampang, Jawa Timur karena pura-pura mati.

Awalnya Robi disebut meninggal, namun ia tiba-tiba terbangun usai digelitik dan terjatuh dari ranjang ambulans pada Jumat (26/7/2019).

Bahkan kala itu, warga di Sampang sempat patungan untuk mengumpulkan biaya pemakaman Robi. Akibatnya, Robi dan istrinya pun diperiksa polisi.

Di hadapan polisi, Robi mengaku ia dan istrinya datang ke Keraton Solo untuk meminta petunjuk asal usulnya sang ayah yang disebut keturunan keraton.

Ia bercerita datang ke keraton pada 23 Juli 2019, tapi tak ada satu pun pihak keraton yang menemuinya. Robi pun memilih bersujud di pendapa keraton dan setelah ia itu, ia mengaku tak sadarkan diri.

Masih pengakuan Robi, menurut sang istri, ia tak sadarkan diri selama enam jam dan dipindahkan keluar keraton.

Bahkan dokter disebut didatangkan memeriksa kondisi Robi. Pria asal Pontianak itu pun dinyatakan meninggal dunia.

"Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.

Dengan alasan wasiat, sang istri membawa "jenazah" suaminya ke Sampang untuk dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.

Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi. Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya.

"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq.

Kecurigaan lainnya adalah saat mobil ambulans yang membawa "jenazah" Robi tiba di halaman rumah Fauroq, sopir ambulans hingga keluarga pendamping termasuk istri dan anak Robi tak bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan kematia pria berambut panjang itu.

"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," imbuh Fauroq.

Kecurigaan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang mati yang sudah empat hari.

Menurut Fauroq kecurigaan yang paling kuat adalah saat warga yang datang menjenguk "mayat" Robi, dan menggelitik kakinya.

Tiba-tiba, Robi berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah.

Akal-akalan yang dilakukan Robi, menurut Fauroq, diduga hanya ingin mencari sensasi agar dianggap sebagai orang yang memiliki karomah. Apalagi memanfaatkan kebesaran nama almarhum KH. Moh. Alawi.

Dugaan itu muncul karena beberapa pembicaraan Robi dengan Fauroq sebelum peristiwa Sabtu malam itu terjadi. Robi sendiri, beberapa kali berhubungan dan sowan kepada Fauroq.

"Pembicaraannya aneh-aneh seperti mengaku wali dan memiliki karomah. Makanya saya 100 persen tidak percaya sejak awal," ungkap Fauroq.

Sementara itu warga Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi.

Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat. Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.

"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii, salah satu warga Desa Tanggumung.

Sementara itu, warga lainnya, Abdul Halim, mengaku kesal dan geram atas perbuatan Robi. Ia mengatakan warga sudah menggali makam untuk Robi.

Dirinya dan warga lainnya pun menutup kembali kuburan yang sudah selesai digali untuk mengubur Robi pada Minggu (28/7/2022).

"Coba kalau orangnya ada di depan warga, sudah dikubur separuh badan agar tidak main-main kalau urusan dengan kematian," terang Abdul.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Aprillia Ika, Khairina)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/18/055500778/tak-hanya-di-bogor-sandiwara-pura-pura-mati-pernah-terjadi-di-sampang-robi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke