Salin Artikel

Limbah Berwarna Oranye dan Berbau Cemari Lingkungan di Lamongan, Forkopimcam Turun Tangan

Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Brondong pun mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan.

Camat Brondong Mochammad Naim mengatakan, pihaknya bersama unsur TNI-Polri dan Forkopimcam mendatangi lokasi untuk mengambil sampel limbah.

"Tim bersama, dari Muspika atau Forkopimcam sudah ke lokasi. Sudah diambil sampel, terus sudah kita sampaikan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH Lamongan)," ujar Naim saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Naim menjelaskan, untuk sampel dugaan limbah yang berasal dari pabrik tersebut sudah dikirim kepada jajaran DLH Lamongan untuk diteliti.

"Besok rencananya akan turun meninjau lokasi (tim dari DLH Lamongan), sebab hari ini mereka masih ada kegiatan lain," ucap Naim.

Dari pengamatan awal tim, dugaan limbah yang berasal dari pabrik tersebut, terlihat berwarna oranye dan menimbulkan bau.

"Berbau, cuma tidak seberapa menyengat lagi. Mungkin karena sudah di luar (lokasi pabrik), mungkin juga sudah kena angin, air hujan, dan lain-lain. Di dalam (pabrik) itu kan ada penampungan, kemudian meluber, mungkin kurang sempurna IPAL-nya (instalasi pengolahan dan penampungan limbah)," kata Naim.


Naim mengaku, tim dari Forkopimcam Brondong yang meninjau lokasi belum sempat bertemu dengan pimpinan pabrik tersebut sehingga mereka belum mendapat penjelasan dari manajemen pabrik tersebut.

"Belum atau enggak sempat komunikasi dengan pimpinan pabriknya, mungkin besok (Rabu, 16/11/2022)," tutur Naim.

Sementara itu, Kapolsek Brondong Iptu M Lukman Hadi saat dikonfirmasi terpisah membenarkan, terkait dengan dugaan pencemaran lingkungan dari pabrik tersebut.

Pihaknya juga sudah menerima laporan dari warga, terkait dugaan pencemaran limbah dari pabrik tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/16/080706078/limbah-berwarna-oranye-dan-berbau-cemari-lingkungan-di-lamongan-forkopimcam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke