Salin Artikel

Tim SAR Hentikan Pencarian, Balita yang Diduga Tenggelam di Sungai Brantas Belum Ditemukan

Pencarian terhadap bocah tersebut sudah dilakukan oleh tim SAR gabungan sejak dia dilaporkan hilang pada Senin (7/11/2022).

Namun hingga ditutupnya operasi pencarian di sungai terpanjang ke dua di Jawa Timur itu, bocah Kahfi belum juga ditemukan.

Koordinator Tim Pencari Basarnas Pos Trenggalek Imam Nahrowi mengatakan, penghentian operasi itu sesuai dengan prosedur tetap pencarian yang berlangsung tujuh hari.

"Kita lakukan operasi sesuai prosedur. Hasilnya masih nihil," ujar Imam Nahrowi pada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Dengan berakhirnya operasi itu, posko pencarian yang sempat didirikan di lokasi kini ditutup dan tim dari Basarnas ditarik kembali ke Trenggalek.

Meski demikian, kata Imam, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dengan para relawan yang masih ada di lapangan.

Jika sewaktu-waktu ada laporan temuan di subgai, pihaknya siap untuk kembali turun lapangan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawarohmengatakan, meski operasi telah ditutup, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BPBD dari wilayah yang dilalui Sungai Brantas.

"Kita sudah sampaikan ke rekan-rekan relawan maupun BPBD yang ada di wilayah Kediri, Nganjuk, Jombang, hingga Sidoarjo kalau ada temuan kita minta sampaikan ke kita," ujar Indun.

Namun sejauh ini, masih kata Indun, belum ada informasi perihal keberadaan korban di Sungai Brantas.

Kendala Pencarian

Imam Nahrowi menjelaskan, pihaknya sudah secara maksimal melakukan pencarian terhadap korban.

Selama tujuh hari operasi itu ada puluhan petugas dan relawan yang turun. Mereka dibagi menjadi tiga tim.

"Dua tim dengan perahu karet menyusuri sungai, satu tim susur darat," ujar Imam.

Pencarian tersebut tidak hanya dilakukan di sekitar titik yang diduga tempat hilangnya korban. Tetapi sampai ke wilayah hilir sungai yang berjarak sekitar 50 kilometer jauhnya.

Selama operasi itu, kata Imam, ada beberapa kendala yang dihadapi. Mulai dari arus yang kuat, debit yang tinggi, dan warna air keruh karena sungai tengah banjir.

"Juga cuaca yang kerap hujan," lanjutnya.

Bahkan pihaknya juga membersihkan titik-titik tumpukan sampah yang dicurigai korban tersangkut, semisal di bawah jembatan, namun hasilnya tetap nihil.

Sebelumnya diberitakan, operasi pencarian itu dilakukan setelah Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri mendapatkan informasi hilangnya korban dari pihak kepolisian, Selasa (8/11/2022).

Adapun kronologisnya, pada Senin (7/11/2022) pagi sekitar pukul 07:00 WIB korban menghilang setelah keluar rumah lewat jendela meninggalkan bapaknya yang masih tidur sedangkan ibunya pergi ke pasar.

Dari pantauan kamera cctv sebuah kafe dekat rumahnya, terpantau balita yang masih mengenakan popok dan kaos dalam warna putih itu berjalan mengarah ke bantaran Sungai Brantas.

Dari titik itulah korban hilang diduga hanyut di sungai yang berhulu di Kota Batu Jawa Timur itu, dan operasi pencarian pun mulai dilakukan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/15/194454978/tim-sar-hentikan-pencarian-balita-yang-diduga-tenggelam-di-sungai-brantas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke