Salin Artikel

Telaga Ngebel di Ponorogo: Daya Tarik, Harga Tiket, Legenda, dan Rute

KOMPAS.com - Telaga Ngebel terletak di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kawasan Telaga Ngebel merupakan tempat wisata dengan cuaca sejuk.

Destinasi wisata ini dapat untuk mengisi waktu libur bersama keluarga maupun teman.

Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, legenda, dan rute Telaga Nyebel

Telaga Ngebel

Daya Tarik Telaga Ngebel

Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Ketenangan dan dan keindahan Telaga Ngebel menjadi salah satu daya tarik tempat wisata ini.

Luas Telaga Ngebel sekitar 150 hektar. Dengan luas tersebut, Telaga Ngebel diklaim lebih luas lima kali dibandingkan Telaga Sarangan di Magetan yang memiliki luas sekitar 30 hektar.

Telaga Ngebel berada pada ketinggian 734 mdpl yang membuat kawasan ini selalu diselimuti udara sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius. Kawasan ini berada di lereng barat Gunung Wilis.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan yang dikelilingi oleh hutan pinus dengan menyusuri menggunakan perahu, bus air, ataupun speedboat.

Legenda Telaga Ngembel

Telaga Ngembel juga terkenal dengan legenda yang merupakan asal usul telaga ini.

Legenda tersebut merupakan kisah ular naga yang bernama Baru Klinting.

Ular tersebut merupakan jelmaan Patih Kerajaan Bantaran Angin. Saat, patih sedang bersemedi, ia berwujud ular.

Tanpa sengaja, ada warga desa yang membawa ular jelmaan tersebut ke desa.

Saat, ular akan menjadi santapan karena tubuhnya besar, ular tersebut menjelma menjadi anak kecil sebelum dipotong.

Kemudian, anak kecil tersebut menancapkan lidi di tanah. Wraga desa diminta untuk mencabut lidi itu, namun tidak ada warga desa yang berhasil mencabut lidi tersebut.

Hanya bocah ajaib itulah yang berhasil mencabut lidi.

Dari lubang bekas tancapan lidi itu keluar air, kemudian menjadi mata air yang menggenang dan membentuk telaga.

Penduduk sekitar memberi nama Telaga Ngebel.

Harga Tiket Masuk Telaga Ngebel

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Telaga Ngebel akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 15.000. Harga tiket masuk tersebut berlaku sejak 30 juli 2022.

Untuk pengunjung yang ingin keliling menggunakan speed boat, ada sejumlah paket yang ditawarkan.

Paket speed boat melalui tengah telaga, yaitu Rp 75.000 sekali putaran. Paket melalui tepi sebesar Rp 100.000 sekali putaran, dan paket komplet Rp 160.000 sekali putaran.

Rute Telaga Ngebel

Telaga Ngebel terletak di timur laut Kabupaten Ponorogo yang merupakan kawasan perbukitan.

Jarak tempuh Telaga Ngebel sekitar 22,2 kilometer dari pusat Ponorogo dengan waktu tempuh sekitar 48 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Niken Gandini, Jalan Raya Jenangan, Jalan Ngebel-Ponorogo, dan Jalan Ngebel. (Penulis dan Editor: Anggara Wikan Prasetya)

Sumber:

disbudparpora.ponorogo.go.id

mataraman.tribunnews.com

travel.kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/05/205511678/telaga-ngebel-di-ponorogo-daya-tarik-harga-tiket-legenda-dan-rute

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com