Salin Artikel

6 Dokter Forensik Diturunkan untuk Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan

Mereka tergabung dalam Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) cabang Jawa Timur. Pelaksanaan otopsi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua PDFI Cabang Jatim, dr Nabil Bahasuan mengatakan, keenam dokter forensik itu, tiga di antaranya berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hangtuah Surabaya, FK Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan FK Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kemudian tiga lainnya berasal dari dokter forensik RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura, dan RS Unair Surabaya.

"Selain itu, kami PDFI cabang Jawa Timur juga membentuk tim independen yang terdiri dari dua penasehat dan enam operator," ungkapnya saat ditemui, Sabtu.

Nabil menjelaskan, pelaksanaan otopsi itu berdasarkan permintaan penyidik Polda Jawa Timur, berdasarkan surat permintaan visum et repertum.

"Izinkan kami untuk bekerja. Kami sudah menyiapkan ini dan sudah persiapan waktu," jelasnya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengatakan, kepolisian juga melakukan perbantuan pelaksanaan kegiatan otopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan.

"Sebelumnya kami telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Meliputi koordinasi pelaksanaan kegiatan ini agar berjalan dengan aman dan lancar, serta membantu menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan oleh tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia wilayah Jawa Timur" jelasnya.

Untuk diketahui, otopsi kepada dua korban tragedi Kanjuruhan dilakukan berdasarkan permohonan ayah korban, Devi Athok Yulfitri, warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Otopsi dilakukan di area pemakaman korban di Tempat Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Di area pemakaman itu, ada tiga korban yang tewas akibat tragedi Kanjuruhan. Selain Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13), juga ibu keduanya yang merupakan mantan istri Devi Athok Yulfitri, Gebiasta.

Makam ketiga korban itu berjejer dalam satu area pemakaman.

Selain tim dokter forensik, berbagai pihak juga turut hadir menyaksikan pelaksanaan otopsi tersebut.

Seperti Ketua Kompolnas, Irjen Pol Benny Josua Mamoto, Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, Penyidik Polda Jawa Timur, dan perwakilan Aremania sebanyak 9 orang juga diizinkan masuk.

Sementara di luar area pelaksanaan otopsi, ratusan Aremania dan warga sekitar juga turut menyaksikan jalannya proses otopsi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/05/133516778/6-dokter-forensik-diturunkan-untuk-otopsi-korban-tragedi-kanjuruhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke