Salin Artikel

Tragedi Kanjuruhan: Mata Merah Naswa Mulai Membaik, Harus Pakai Obat Tetes 4 Kali Sehari

Naswa begitu sapaan akrabnya, harus meneteskan obat mata sebanyak empat kali dalam sehari.

Didampingi kedua orangtuanya, Catur Susilo dan Triwa Kusjufaidah, Naswa mengatakan, keadaannya kini mulai membaik.

"Alhamdulillah merahnya sudah berkurang, mungkin sekarang tinggal sekitar 30 persen," kata Naswa ditemui di rumahnya yang berada di Perum New Puri Kartika Asri, Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang, Rabu (2/11/2022).

Naswa terakhir kali mengobati matanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu, Jumat (28/10/2022). Pengobatan itu difasilitasi oleh Polres Malang.

Sebelumnya, ia memeriksa kondisi matanya di Rumah Sakit Panti Nirmala, Kota Malang.

"Di rumah sakit sebelumnya sudah habis dua botol obat mata tapi merahnya berkurangnya lama. Setelah itu datang petugas kepolisian dari Polres Malang dibawa ke RS Hasta Brata, baru lima hari merahnya berkurang banyak," ungkapnya.

Naswa dijadwalkan kembali kontrol ke rumah sakit pekan depan. Menurut dokter, kata Naswa, matanya menjadi merah karena ada pembuluh darah luar yang pecah.

"Tetapi enggak sampai menggangu penglihatan, untuk sembuh kata dokter bilangnya lama, enggak tahu berapa lama," kata Naswa pada Rabu (2/11/2022).

Selain mata merah, tangan bagian kanan hingga lengan Naswa masih mati rasa. Hingga saat ini, Aremanita yang selamat dari tragedi Kanjuruhan itu belum bisa menggenggam tangan dengan sempurna.

"Tapi sekarang (sambil menunjuk lengan kanan) mati rasanya sudah berkurang, tapi belum bisa kalau untuk menulis," katanya.

Dia juga menjalani fisioterapi untuk upaya menyembuhkan bagian tangan dan lengan kanannya.

"Dua kali fisioterapi sendiri (mandiri), dua kali lagi yang dibantu (difasilitasi) kepolisian," katanya.


Meski begitu, Naswa sudah beraktivitas kuliah di STIKES Widyagama Husada Malang. Sehari-hari, Naswa mengendarai motor sendiri ke kampus.

"Kalau biasanya itu berangkat waktunya 40 menit, sekarang 1 jam. Soalnya kan yang tangan kanan belum bisa ngerem, jadi pakai yang tangan kiri (motor matic)," katanya.

Sementara itu, luka di kaki kiri Naswa telah mengering. Kini, ia tak lagi memakai perban untuk membalut luka itu.

Naswa pun mengaku kapok melihat pertandingan sepak bola langsung di stadion akibat tragedi Kanjuruhan.

"Sudah kapok lihat, Alhamdulillah bisa selamat," katanya.

Saat tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya, Naswa bersama teman-temannya menyaksikan pertandingan dari tribune 14.

Naswa melihat polisi menembakkan gas air mata ke tribune. Asap gas air mata itu membuat Naswa pusing luar biasa, dadanya sesak, matanya pun perih.

Naswa pun berlari keluar menuju pintu 13 yang ternyata telah disesaki penonton. Naswa pun sempat diselamatkan penonton lain agar tak berdesakan.

Aremanita itu mengalami luka di kaki kiri karena terkena besi pagar tribune. Naswa lalu keluar dari pintu 14 yang sudah terbuka.

Ia pun dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Kanjuruhan untuk mendapatkan perawatan karena sesak napas.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/03/082935678/tragedi-kanjuruhan-mata-merah-naswa-mulai-membaik-harus-pakai-obat-tetes-4

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke