Salin Artikel

Proyek Palapa Ring Integrasi Dibangun, Jangkau 78 Kabupaten Kota, Menkominfo: Mengurangi Kesenjangan Digital

Proyek strategis nasional itu dibiayai melalui kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pembangunan Proyek KPBU Palapa Ring Integrasi merupakan kelanjutan dari Proyek Palapa Ring (Eksisting) yang telah beroperasional sejak 2019.

Tujuannya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan ketahanan dan keutuhan jaringan tulang punggung serat optik nasional.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, proyek strategis nasional berupa Palapa Ring Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan Palapa Ring, mempercepat peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) regional, pemberdayaan digital di kawasan baru yang masih belum terlayani jaringan tulang punggung dengan baik.

"Hal ini juga untuk mengurangi kesenjangan digital, guna mendorong pertumbuhan dan akselerasi ekonomi digital dalam rangka Transformasi Digital Indonesia," kata Johnny G Plate saat melakukan sosialisasi tentang proyek strategis nasional tersebut di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa Timur, Senin (31/10/2022).

Saat menggelar sosialisasi Proyek Strategis Nasional serta Rapat Koordinasi Palapa Ring Integrasi, sejumlah perwakilan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota hadir untuk berkoordinasi dalam mendukung kelancaran proyek tersebut.

Sebab, kata Johnny, kelancaran dalam pelaksanaan Proyek KPBU Palapa Ring Integrasi membutuhkan kerja sama dan koordinasi Kementerian, Lembaga, Daerah dan Instansi terkait.


"Proyek KPBU Palapa Ring Integrasi ini sebagai upaya percepatan transformasi ekonomi digital melalui pembangunan dan layanan jaringan tulang punggung serat optik berkapasitas besar, yang akan mengintegrasikan jaringan backbone nasional agar pemenuhan kebutuhan internet cepat nasional segera terpenuhi," ucap Johnny.

Sementara itu, Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif menjelaskan, proyek pembangunan Jaringan Palapa Ring Integrasi ini merupakan proyek pengembangan jaringan telekomunikasi berkapasitas besar, yang dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota, khususnya di luar Pulau Jawa.

Proyek ini menggunakan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), yang selanjutnya akan menjadi bagian dan terintegrasi dengan sistem jaringan telekomunikasi Nasional, termasuk ke Pusat Data Nasional, Indonesia Internet Exchange (IIX), Satelit Multi Fungsi dan Hot Backup Satellite.

Anang menjelaskan, Palapa Ring Integrasi akan menghubungkan ketiga jaringan tulang punggung Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur, juga disiapkan untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara dengan akses data berkecepatan tinggi serta berkonsep teknologi hijau.

"Jaringan Palapa Ring Integrasi ini, secara langsung akan mencakup wilayah layanan 78 kabupaten/kota di 14 Provinsi, dengan populasi yang akan dilayani sekitar 16,4 juta penduduk, terdiri dari 11,3 juta penduduk yang saat ini belum terlayani," kata Anang.

Selain itu, Palapa Ring Integrasi akan terbentang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, kemudian ke Nusa Tenggara dan Bali.

Palapa Ring Integrasi terdiri 11.610 km yakni 8.601 km kabel darat dan 3.009 km kabel laut jaringan serat optik, baik kabel darat maupun kabel laut, dan 46 Hops Radio link.

"Untuk itu, Bakti Kominfo hadir menjawab tantangan tersebut, di mana muaranya adalah melengkapi infrastruktur telekomunikasi dan internet di tanah, mendukung transformasi digital dan menumbuhkan ekonomi digital Indonesia agar masyarakat Indonesia menjadi kian sejahtera secara merata," ujar Anang.

"Tentu ini perlu dukungan semua pihak, utamanya adalah dari pemerintah daerah di mana jalur Palapa Ring Integrasi ini akan dibangun, agar pembangunan Proyek Strategis Nasional ini berjalan lancar karena merupakan kerja kita bersama," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/31/164755978/proyek-palapa-ring-integrasi-dibangun-jangkau-78-kabupaten-kota-menkominfo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke