Salin Artikel

Saat Petugas Lapas Kediri Dapat Isyarat Napi Kasus Narkoba Tewas Dikeroyok di Sel B10

KOMPAS.com - Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A di Kota Kediri, Jawa Timur tewas usai berkelahi dengan sesama napi di sel tahanan.

Perkelahian itu terungkap saat tim petugas sedang berpatroli keamanan.

Saat itu, petugas patroli diberi isyarat dari warga binaan lainnya untuk menuju kamar B10.

Atas petunjuk itu, kepala grup pengamanan (Karupam) dan petugas blok segera menuju sel hunian korban.

Di dalam kamar tersebut, petugas mendapati korban, M sudah tergeletak tak berdaya.

Lantas, korban, seorang napi kasus narkoba itu pun dibawa oleh petugas ke klinik Lapas.

Kemudian, korban sempat dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri, namun nyawanya tidak tertolong.

Terungkap saat petugas berpatroli

Humas Lapas Kelas 2 A Kediri Anton Prabowo Wicaksono mengatakan, perkelahian di dalam sel tahanan itu terungkap saat Karupam dan anggotanya berkeliling mengontrol blok hunian Lapas.

Saat berpatroli, Karupam mendapati petunjuk yang diekspresikan oleh para warga binaan lainnya.

"(Warga binaan itu) Seperti memberi isyarat agar menuju ke kamar B10," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (30/10/2022).

Dia mengungkapkan, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan indensif.

"Setelah mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit, warga binaan tersebut dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya," ujar dia.

Untuk jenazah korban, saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Tewas akibat pukulan

Selanjutnya, pihak Lapas melakukan pemeriksaan terhadap para penghuni sel untuk mengetahui penyebab korban tewas.

Setelah memeriksa warga binaan kamar B10, diketahui bahwa korban tergeletak akibat dipukul oleh pelaku, BO.

Diduga perkelahian dipicu akibat saling ejek antar sesama warga binaan.

"BO mengaku telah memukul M karena tersinggung dengan ejekan dan sindiran," ujar Anton.

3 orang jadi tersangka

Kemudian, kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.

Setelah dilakukan pengembangan, polisi mengungkap ada keterlibatan napi lainnya.

Selain BO, napi lain yang turut andil dalam perkelahian itu yakni SG dan HE.

"Untuk tindak selanjutnya sementara masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Polres Kediri Kota," ujar dia.

Menurut dia, kondisi dan situasi terkini Lapas dalam keadaan aman dan kondusif.

Atas kasus itu, Kapolres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Wahyudi mengatakan, pihaknya telah menetapkan tiga orang tersangka.

"Tiga orang ditetapkan tersangka," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor Khairina, Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/31/152613978/saat-petugas-lapas-kediri-dapat-isyarat-napi-kasus-narkoba-tewas-dikeroyok

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com