Salin Artikel

Kisah Afrizal, Bocah SD Korban Tragedi Kanjuruhan, 5 Kali Jalani Operasi hingga Akhirnya Diizinkan Pulang dari RS

Bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu pulang dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Rabu (26/10/2022).

Salah satu dokter RSSA, dr Yudi Siswanto mengatakan Afrizal sudah dapat pulang atau melanjutkan rawat jalan karena kondisinya yang sudah baik dan stabil.

"Sehingga kita pertimbangkan untuk dilanjutkan perawatan di rumah dan kontrol ke poliklinik atau rawat jalan," kata dr Yudi, Rabu (26/10/2022).

Dia menjelaskan, selama menjalani perawatan di RSSA, Afrizal sempat berada di ruang ICU selama tujuh hari.

Pada saat awal dirawat, kesadaran Afrizal menurun.

"Tetapi selama perawatan di ICU secara bertahap kondisinya membaik dan sadar penuh 100 persen," katanya.

Bocah asal Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang itu menjalani operasi sebanyak 5 kali.

Salah satunya operasi penanaman kulit. Sebab, Afrizal mengalami luka di kaki kanannya.



"Sudah kita lakukan perawatan, sudah kita tutup dengan cangkok kulit. Berhasil 100 persen sehingga sudah tidak adanya luka lagi pada adik Afrizal," katanya.

Untuk selanjutnya, Afrizal akan belajar berjalan secara bertahap. Sebab, selama menjalani perawatan di rumah sakit, posisinya selalu berbaring.

"Kemudian begitu pulang tidak ada hal yang khusus, tinggal kontrol ke poli untuk perawatan, dan yang terpenting mobilisasi supaya bisa berjalan seperti sedia kala," katanya.

Dokter lainnya, Ery Olivianto mengatakan, Afrizal sempat mengalami gangguan di bagian paru-parunya akibat trauma.

Namun, setelah menjalani perawatan di ICU, kondisi Afrizal telah membaik dan paru-parunya normal kembali.

"Jejak di parunya akibat trauma, tetapi setelah perawatan di ICU kemarin sudah membaik sehingga bisa keluar dari ICU, secara umum kondisi paru-parunya sudah normal," katanya.

Selain itu, Afrizal juga sempat mengalami stres setelah kejadian. Tetapi pihak rumah sakit telah menangani dan melakukan pengobatan melalui bagian psikiatri.

"Sudah kita konsultasikan dengan bagian psikiatri dan dilakukan pengobatan, sudah membaik, apalagi sudah dikunjungi bapak Presiden, kondisinya sudah membaik, stresnya sudah hilang," katanya.

Ibu Afrizal, Aminayu (44) mengatakan, saat Tragedi Kanjuruhan terjadi, dirinya mencari Afrizal di rumah sakit sekitar Stadion Kanjuruhan. Afrizal ketika itu melihat pertandingan bersama sang ayah di sekitar gate 8.

Namun, setelah bertanya ke sejumlah orang, dia baru menemukan anaknya di RSSA esok harinya.

"Akhirnya saya balik lagi ke stadion. Tanya-tanya petugas bawa foto anak saya, ada yang melihat kalau anak saya dibawa ke rumah sakit ini, dia nangis nyari-nyari mamanya. Jadi saya langsung ke sini habis subuh, dia sudah dibawa ke ruang rontgen," katanya.

Aminayu mengungkapkan bahwa anaknya itu tidak ingat dengan detik-detik kejadian tragedi Kanjuruhan di stadion.

Tak hanya Afrizal, sang ayah juga mengalami sakit di mata dan kaki namun tidak dirawat di rumah sakit.

"Waktu itu nonton sama ayahnya di gate 8. Kalau bapak tidak mau dirawat karena takut dokter, tinggal mata sama kakinya, jalannya masih agak pincang," katanya.

Saat ini, Aminayu hanya berharap anaknya dapat segera pulih dan bisa berjalan kembali.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/26/155808578/kisah-afrizal-bocah-sd-korban-tragedi-kanjuruhan-5-kali-jalani-operasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke