Salin Artikel

155 Hektar Tanaman Padi di Ngawi Diserang Virus Kerdil, Ini Imbauan Dinas Pertanian

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, virus kerdil menyerang tanaman padi petani saat tanaman berumur 25 hari.

Pada usia 0-25 hari, pertumbuhan padi seakan normal, sehingga petani tak mengetahui adanya serangan hama.

“Petani juga tidak mengerti, jadi 0-25 itu bagus setelah itu tidak bisa bertumbuh,” ujar Supardi ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/10/2022).

Supardi menambahkan, tanaman yang terserang virus kerdil merupakan padi yang ditanam lebih awal oleh petani. Serangan virus kerdil juga disebabkan kebiasaan petani di Ngawi yang menanam padi sepanjang tahun.

Penurunan kualitas bibit tanaman padi juga menjadi penyebab maraknya virus kerdil.

“Menanamnya itu jangan padi terus, jadi satu musim tanam itu harus diselingi, jangan padi, fungsinya untuk memutus mata rantai hama seperti wereng dan sebagainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawas Pengendali Organisme Pengganggu Dinas Pertanian Ngawi Nurhamid mengatakan, tanaman padi yang diserang hama tersebar di sejumlah kecamatan.

Total lahan tanaman padi yang diserang virus kerdil mencapai 155 hektar.

“Sebagian masih bisa dipanen meski sedapatnya. Untuk total luasan yang diserang virus semuanya 155,9 hektar,” katanya.

Untuk mencegah meluasnya virus kerdil, Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi mengimbau petani agar tak menanam padi sepanjang tahun.

Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi juga mengingatkan petani agar menggunakan pupuk organik.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/25/071718178/155-hektar-tanaman-padi-di-ngawi-diserang-virus-kerdil-ini-imbauan-dinas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke