Salin Artikel

Panik Dengar Suara Gemuruh Longsor, 260 Warga di Ngebel Ponorogo Mengungsi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo Henry Indra Wardhana menyatakan, ratusan warga mengungsi di tiga lokasi setelah mendengar suara gemuruh tanah longsor.

“Jumlah pengungsi sampai dengan hari ini ada warga dari empat RT. Mereka mengungsi di tiga titik yakni masjid, SDN 2 Takun dan rumah pak lurah Talun,” ujar Henry yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Menurut Henry, warga mulai mengungsi usai hujan mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel, Minggu (23/10/2022) sore. Akibat guyuran hujan itu menjadikan tanah menjadi gembur dan labil.

Usai Maghrib, kata Henry, warga mendengar suara gemuruh tanah longsor. Kondisi mengakibatkan warga berinisiatif mengungsi ke tempat lebih aman.

“Sekitar pukul 18.30 WIB tadi malam terdengar oleh warga suara gemuruh tanah longsor. Maka warga memilih untuk mengungsi,” ujar Henry.

“Total pengungsi sebanyak 260 jiwa. Rinciannya 64 lansia, 13 balita, tiga disabilitas dan 183 dewasa,” kata Surono.

Saat ini, sebagian warga laki-laki kembali ke rumah mengecek kondisi rumah dan hewan ternaknya.

Ia mengatakan, warga memilih mengungsi setelah panik mendengar suara gemuruh longsor.

“Tadi malam hujan intensitas tinggi dan listrik mati. Kemudian terdengar suara gemuruh sehingga warga panik . Tak lama kemudian aparat desa bergerak cepat mengungsikan mereka ditempat aman,” kata Surono.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/24/130339078/panik-dengar-suara-gemuruh-longsor-260-warga-di-ngebel-ponorogo-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke