Salin Artikel

Isi Surat Wasiat Ibu yang Ajak Anaknya Akhiri Hidup, Diduga Tewas usai Tenggak Racun Campur Kopi

KOMPAS.com - Seorang ibu yang ajak anaknya untuk mengakhiri hidup sempat meninggalkan surat wasiat sebelum akhirnya tewas.

Ibu berinisial P (41) mengajak anaknya K (9) bunuh diri dengan menenggak racun jenis potasium yang dicampur minuman kopi.

Kedua korban pun ditemukan tewas di dalam kamar di Desa Talang, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Minggu (23/10/2022).

Surat wasiat korban

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung menemukan surat wasiat yang ditulis oleh korban.

Polisi juga menemukan dua buah gelas bekas minuman kopi.

“Ditemukan surat wasiat yang diduga ditulis korban, yang menjelaskan bahwa korban depresi,” kata Wakapolsek Sendang Ipda Haryoko di lokasi olah TKP, Minggu.

Surat wasiat tersebut bertuliskan bahwa korban merasa sakit hati, serta minta maaf kepada keluarganya.

Selain itu, korban juga menjelaskan alasan dirinya mengajak anaknya untuk bunuh diri.

Hal itu dilakukan lantaran kasihan jika sang anak tinggal seorang diri.

Ipda Haryoko menyatakan, keduanya diduga kuat meninggal dunia karena keracunan.

Kedua korban diduga tewas akibat bunuh diri dengan menenggak racun jenis potasium yang dicampur minuman kopi.

“Dari barang bukti yang di temukan tim Inafis, kedua korban minum kopi yang sudah di campur racun jenis potasium,” ujar dia.

Kronologi peristiwa

Kedua korban pertama kali ditemukan tewas oleh saudaranya, dengan posisi telentang di dalam kamar sekitar pukul 07.00 WIB.

Lantaran mengetahui kedua korban meninggal tidak wajar, saudara korban lantas melapor ke kepala desa setempat.

Kemudian, laporan tersebut diteruskan ke anggota Polres Tulungagung Jawa Timur.

“Jam 06.00 WIB korban masih berkomunikasi. Namun satu jam kemudian, kedua korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya,” ujar Ipda Haryoko.

Kepala Desa Talang Asmungi mengatakan, korban merupakan warga luar desa yang selama ini tinggal di rumah saudaranya.

Selama ini P diketahui bekerja menjadi asisten rumah tangga di Surabaya.

Sedangkan anaknya diasuh oleh kakaknya.

“Korban pendatang. Di sini di rumah kakaknya. Selama ditinggal bekerja sebagai asisten rumah tangga di Surabaya, anaknya diasuh oleh kakaknya,” terang dia.

Sebelum ditemukan tewas, pada pagi hari korban sempat terlihat menyapu lantai rumah.

Selama berada di Desa Talang, korban tampak biasa seolah tidak sedang dalam kondisi tertekan.

“Selama di Desa Talang di rumah kakaknya ini, korban aktivitas seperti biasa. Menyapu halaman, namun tidak pernah ke toko tetangga atau berkumpul. Korban hanya terlihat di dalam rumah, dan sekitar rumah. Namun baik sama warga,” ujar dia.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/23/215229678/isi-surat-wasiat-ibu-yang-ajak-anaknya-akhiri-hidup-diduga-tewas-usai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke