Korban investasi bodong tersebut adalah Yayuk Handayati (29) warga Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Sedangkan pelaku merupakan ASN pada Dinas Kesehatan Bondowoso.
Kronologi kasus investasi bodong itu bermula saat korban berkenalan dengan pelaku melalui instagram. Awalnya, pelaku ikut arisan yang digelar oleh korban. Setelah berjalan, pelaku mengajak korban untuk usaha bersama, yakni investasi di bidang tanaman tebu dan kosmetik.
“Awalnya korban dijanjikan dengan keuntungan sebesar 17 persen dengan modal awal sebesar Rp 30 juta,” kata Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Agus Purnomo, Minggu (23/10/2022).
Pelaku menjanjikan tenor profit yang akan diberikan yakni sebesar Rp 4.500.000. Korban yang tergiur dengan tawaran keuntungan tersebut, akhirnya menginvestasikan uang sebesar Rp 311.625.000.
Ketika sudah berjalan, kata dia, korban seolah-olah diberikan keuntungan sebagaimana yang dijanjikan. Namun pada bulan berikutnya, proses bagi hasil investasi tersebut macet.
“Terhitung sejak bulan Juni 2022 sampai sekarang macet, korban ingin meminta modal dan keuntungan miliknya,” tambah dia.
Ternyata, lanjut dia, investasi tersebut bodong dan tidak ada sama sekali. Bahkan, uang ratusan juta itu sudah dipakai pelaku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akhirnya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bondowoso.
"Untuk saat ini tersangka atau pelaku ND sudah kami amankan di Mapolres Bondowoso,” ucap dia.
Polisi mengamankan barang bukti berupa satu lembar surat pernyataan dan lima lembar bukti transfer. Tersangka ND dijerat dengan pasal 378 dan atau 372 KUH Pidana tentang penipuan dan atau penggelapan.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/23/142010778/asn-di-bondowoso-tipu-warga-jember-dengan-modus-investasi-bodong-awalnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.