Salin Artikel

Stadion GBT Jadi Venue Piala Dunia U20, Kualitas Rumput dan Tangga Darurat Disoroti FIFA

Delegasi FIFA telah meninjau langsung kondisi enam stadion yang digunakan sebagai venue Piala Dunia U20 2023. Untuk Stadion GBT, FIFA meminta perbaikan kualitas rumput dan tangga darurat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, tak hanya kualitas rumput di stadion GBT yang perlu dibenahi sesuai standar FIFA.

Namun, rumput di tiga stadion atau lapangan yang menjadi tempat latihan juga diperbaiki.

Seperti di Stadion Gelora 10 November, lapangan Thor, dan beberapa stadion di Sidoarjo dan Gresik.

"Jadi memang, kualitas rumput di GBT dan lapangan untuk latihan, seperti di Gelora 10 November, di Sidoarjo, dan juga di Gresik, harus diganti sesuai standar FIFA. Semua koreksinya sama, ada satu, yaitu rumputnya," kata Eri Cahyadi usai mendampingi Menpora Zainudin Amali meninjau GBT, Sabtu (15/10/2022) malam.

Menurut Eri, pihaknya akan memperbaiki rumput stadion mengikuti standar yang ditetapkan FIFA. Targetnya, perbaikan rumput rampung pada Januari.

Selain rumput, catatan minor lain yang perlu dibenahi adalah tangga darurat di tribune penonton. Namun, perbaikan ini dinilai tidak ada masalah dan bisa segera dilakukan.

"Terkait tangga ini, tangga yang dimaksud ini adalah yang dekat dengan tribun penonton, yang lainnya sudah tidak ada permasalahan. Internet dan CCTV juga tidak ada masalah," ucap dia.

Eri menambahkan, FIFA sudah beberapa kali datang ke GBT melakukan pengecekan awal, terutama saat final Kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu.

Sepekan kemudian, FIFA mengecek kembali fasilitas di GBT, catatan yang diminta telah dipenuhi.

Karena itu, sesuai pesan Menpora Zainudin Amali, FIFA sudah menyerahkan enam daftar stadion di Indonesia yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 Tahun 2023. Salah satunya adalah Stadion GBT.

Ia menjelaskan, di akhir Oktober 2022, enam venue di Indonesia termasuk Stadion GBT akan diambil alih oleh Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan minor.

"Nantinya akan ada pembahasan Keputusan Presiden (Keppres), setelah pembahasan selesai maka enam venue ini akan dilakukan perbaikan Kementerian PUPR, dalam hal perbaikan. Rata-rata yang sudah dilakukan pengecekan, hampir semua yang kena koreksi itu rumputnya," terang Eri.

Di Kota Surabaya, bukan hanya Stadion GBT yang diperiksa, tetapi juga lapangan yang digunakan untuk latihan. Di antaranya lapangan Gelora Pancasila (Thor) dan Gelora 10 November.

"Alhamdulillah setelah dilakukan inspeksi oleh FIFA pada saat itu yang kena koreksi hanya rumputnya. Jadi nanti akan disesuaikan juga dengan standarnya FIFA, perbaikannya akan dilakukan Oktober 2022 hingga Januari 2023, kita tunggu dulu Keppres-nya turun," tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali meninjau Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (15/10/2022). Zainudin ingin melihat persiapan GBT untuk perhelatan Piala Dunia U20 2023.

"Sempat beberapa waktu yang lalu ada perkembangan bahwa GBT tidak jadi digunakan. Kedatangan saya ke sini untuk memastikan bahwa FIFA masih tetap mencantumkan GBT sebagai satu dari enam stadion yang akan digunakan untuk FIFA U-20 World Cup 2023," kata Zainuddin di GBT Surabaya, Sabtu malam.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/16/144813878/stadion-gbt-jadi-venue-piala-dunia-u20-kualitas-rumput-dan-tangga-darurat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com