Salin Artikel

Curhat Angga, Uang Rp 105 Juta di Rekening Raib, Diduga Jadi Korban Penipuan Online

Uang di rekeningnya senilai Rp 105 juta raib. Padahal, Angga tidak pernah melakukan transaksi apa pun.

Dia pun sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak BRI, OJK, BI, hingga kepolisian.

Angga menjelaskan, kasus tersebut bermula saat dirinya hendak menransfer uang pada Senin (10/10/2022). Namun mobile banking miliknya sedang mengalami gangguan.

“Saat itu juga ada temanku yang mau transfer uang DP ke aku, juga tidak bisa karena trouble,” kata dia pada Kompas.com via telepon.

Akhirnya, aplikasi itu dibiarkan tanpa me-log out nya terlebih dahulu.

“Log out pun juga tidak bisa,” ujar dia.

Lalu, kata dia, pada sore harinya, Angga dihubungi temannya bahwa uang DP miliknya sudah ditransfer senilai Rp 250.000.

Angga ketika itu hendak membuka aplikasi namun tidak bisa.

“Aku kan punya notifikasi lewat email, ternyata setelah saya cek, ada banyak notifikasi transaksi keluar sebanyak lima kali,” papar dia.


Notifikasi itu di antaranya perpindahan akun sekali, transaksi kartu ATM sekali, transaksi login aplikasi dari akun lain sekali, transaksi ATM hingga transaksi QRIS dan e-money.

“Pokoknya banyak transaksi yang mencurigakan, transaksi yang banyak itu e-commerce senilai Rp 99 juta,” ujar dia.

Selain itu, ada juga tarik tunai dari ATM senilai Rp 2 juta, kemudian transfer atas nama Taufiq yang tidak diketahui olehnya senilai Rp 2 juta. Transaksi QRIS senilai Rp 455.000.

“Yang aneh kenapa kok bisa, padahal HP-ku ada di rumah,” tutur dia.

Total uang yang hilang dalam rekeningnya sebanyak Rp 105 juta. Dia merasa HP miliknya dikendalikan oleh orang lain.

Angga mengaku tidak pernah memberikan kode OTP maupun link tertentu yang dikirim padanya. Namun, ada upaya masuk ke login akun telegramnya.

Dia mengaku sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak yang bertanggung jawab dan saat ini masih dalam proses penelusuran.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Jember Mohammad Sukari mengatakan, pihak BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan nasabah BRI tersebut.

“BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikirim pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Menurut Sukari, nasabah tersebut menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baik melalui digital atau lainnya, sehingga timbul transaksi lain.

Namun, kata dia, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan atau kejahatan akibat skimming.

Dia mengimbau agar nasabah BRI lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Selain itu, dia juga meminta agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan lainnya) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank mana pun,” papar dia.

Dia melanjutkan BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan lainnya.

Tak hanya itu, BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman atau akun resmi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/13/060000478/curhat-angga-uang-rp-105-juta-di-rekening-raib-diduga-jadi-korban-penipuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke