Salin Artikel

Gedung LPKS Cokro Baskoro yang Diresmikan Khofifah Mangkrak, Begini Kata Dinsos PPPA Nganjuk

Gedung LPKS Cokro Baskoro ini diresmikan pada 13 Agustus 2016 oleh Menteri Sosial saat itu, Khofifah Indar Parawansa. Saat ini, Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk, Trisno Susilo, tak menampik mengkraknya gedung LPKS Cokro Baskoro.

Trisno menjelaskan, LPKS Cokro Baskoro di Balonggebang tersebut sejak awal ditujukan untuk merehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

“Itu memang LPKS ABH yang ada di Balonggebang kondisinya sekarang lagi mangkrak,” ujar Trisno saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Mulanya, LPKS Cokro Baskoro dikelola oleh pihak Kementerian Sosial (Kemensos), yang dibangun di atas lahan kurang lebih seluas dua hektare milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.

Sementara mengkraknya LPKS Cokro Baskoro ditengarai karena pihak Kemensos tak lagi mengucurkan dana untuk LPKS ini sejak awal tahun 2017.

“Dulu pendaannya atau pengelolaannya agak tersendat, dikarenakan masih ada perbedaan presepsi antara pusat dengan daerah,” kata Trisno.


Menurut informasi, LPKS Cokro Baskoro tidak hanya diperuntukkan untuk merehabilitasi ABH di Kabupaten Nganjuk, namun juga ABH-ABH dari Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Tercatat ada puluhan ABH yang berasal dari Jombang, Bojonegoro, Nganjuk, dan Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur mendapat rehabilitasi di LPKS Cokro Baskoro hingga akhir tahun 2016.

Sejak diresmikan hingga Desember 2016, seluruh biaya operasional LPKS Cokro Baskoro dianggarkan oleh pihak Kemensos. Namun anggaran dari pemerintah pusat tersebut disetop mulai awal tahun 2017.

Setelah tak dianggarkan oleh pihak Kemensos, pihak Dinas Sosial sempat mengelola LPKS Cokro Baskoro dengan mengandalkan pembiayaan dari APBD Kabupaten Nganjuk. Namun skema ini hanya berjalan setahun.

Praktis, sejak awal tahun 2018 LPKS Cokro Baskoro tak lagi difungsikan.

Dihibahkan ke Pemkab Nganjuk

Trisno Susilo menjelaskan, saat ini aset LPKS Cokro Baskoro telah sepenuhnya dihibahkan ke Pemkab Nganjuk.

Di mana surat penghapusan Barang Milik Negara (BMN) dari Kemensos turun pada tahun 2020. Lalu diserahkan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk pada tahun 2021.

“Itu tahun kemarin, tahun 2021 dihibahkan,” papar Trisno.

Trisno melanjutkan, setelah menerima pelimpahan pihaknya langsung melakukan inventarisasi atas aset yang ada di LPKS Cokro Baskoro.

“Setelah ada pelimpahan, itukan kita inventaris aset-aset yang masih ada yang bisa kita manfaatkan,” sebut Trisno.

Terkait LPKS Cokro Baskoro yang mangkrak, Trisno mengaku telah melaporkannya ke Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

“Sudah kita mulai menyampaikan kepada Pak Plt Bupati. Itu (LPKS Cokro Baskoro) mau kita manfaatkan untuk rahabilitasi, terutama masalah ODGJ, memang di Nganjuk itu benar-benar urgen,” pungkas Trisno.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/07/155849178/gedung-lpks-cokro-baskoro-yang-diresmikan-khofifah-mangkrak-begini-kata

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com